MOJOKERTO - Program ketahanan pangan nasional yang digulirkan Pemerintah turut didukung PT Energi Argo Nusantara (ENERO), produsen ethanol fuel grade ethanol berbahan baku tetes tebu di Kabupaten Mojokerto.
Melalui pabrik yang terletak di Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, PT Enero meluncurkan Pupuk Hayati Enero. Pupuk yang telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Pertanian ini telah menjadi alternatif petani untuk memenuhi kebutuhan pupuk langka di pasaran.
General Affair PT Enero, I Dewa Gede Indra Kusuma Suntaka mengatakan, peluncuran Pupuk Hayati Enero ini untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
Baca Juga : Pupuk Subsidi Langka, Ratusan Petani Demo Dinas Pertanian Pacitan
"Pupuk Hayati Enero menjadi alternatif petani untuk memenuhi kebutuhan pupuk langka di pasaran serta berperan mendukung program ketahanan pangan nasional. Selain itu, lebih efisien dan harga terjangkau. Selama ini, telah banyak petani yang merasakan manfaat pupuk ini," ungkapnya, Selasa (3/9/2024).
I Dewa Gede Indra menambahkan, Pupuk Hayati Enero telah diaplikasikan di berbagai jenis tanaman, seperti tanaman tebu, nanas, hortikultura, palawija dan tanaman keras.
"Selain itu, Pupuk Hayati Enero ini telah teraplikasi ke seluruh komoditas pertanian di lahan Hak Guna Usaha PTPN Group maupun lahan petani sejak Enero beroperasi pada 2013 lalu," ungkapnya.
Baca Juga : Petani Kesulitan Pupuk, Aktivis Datangi Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan
Saat ini, lanjutnya Pupuk Hayati Enero telah digunakan petani di sejumlah daerah seperti Mojokerto, Kediri, Malang, Lamongan dan Jombang.
"Petani di beberapa daerah juga menggunakan, seperti Mojokerto, Kediri, Malang, Lamongan dan Jombang. Namun saat proses produksi kembali berjalan kembali, terdapat peralatan blower PT Enero yang memerlukan perbaikan sehingga reduksi sumber bau kurang maksimal," katanya.
Sehingga Untuk meminimalisir bau yang ditimbulkan dalam proses produksi, lanjut Indra, PT Enero memasang dua unit blower dan juga sedang mempersiapkan blower cadangan. Selain itu, PT Enero juga melakukan penambahan infrastruktur flare dari tiga unit menjadi lima unit yang menyala 24 jam.
"Ini untuk mereduksi kemungkinan bau yang release di udara, hal ini sesuai dengan arahan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto sebagai perusahaan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan mendukung upaya program zero emission dalam pengurangan emisi carbon," lanjutnya.
Indra menambahkan, PT Enero senantiasa melakukan penyempurnaan demi mewujudkan visi perusahaan menjadi agro industri berbasis tebu yang ramah lingkungan serta selalu berkoordinasi intens dengan pihak-pihak terkait utamanya lingkungan sekitar perusahaan. Seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Polres Mojokerto Kota.
Sekedar diketahui, PT Enero merupakan anak perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) ini menghasilkan pupuk hayati cair berbahan baku vinase hasil samping produksi pabrik bioethanol. Pupuk ini terdaftar dengan nama dagang pupuk enero yang mengandung mikroba fungsional berguna untuk tanaman dan tanah. (*)
Editor : M Fakhrurrozi