MAKKAH - Menjelang puncak ibadah haji, distribusi Kartu Nusuk bagi jemaah Indonesia terus dikebut. Hingga Senin (26/5), sebanyak 170.018 jemaah dari total 180.092 yang telah tiba di Arab Saudi sudah menerima kartu identitas digital tersebut.
“Kementerian Haji Saudi mencatat, per hari ini sudah ada 180.092 jemaah Indonesia yang tiba di Tanah Suci, termasuk jemaah haji reguler dan khusus. Dari jumlah itu, sebanyak 170.018 jemaah telah menerima Kartu Nusuk,” ujar Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, di Makkah, Minggu (25/5).
Kartu Nusuk menjadi syarat penting untuk mengikuti layanan dan pergerakan jemaah selama puncak haji. Kartu ini diterbitkan oleh delapan syarikah atau perusahaan penyedia layanan jemaah yang bekerja sama dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Syarikah tersebut meliputi Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah (Sana Mashariq), Rifad, Mashariq Mutamayyizah (Rakeen Mashariq), Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.
“Jika dihitung secara persentase, sudah 94 persen jemaah Indonesia di Tanah Suci yang menerima Kartu Nusuk,” tambah Nasrullah.
Untuk mempercepat proses distribusi, PPIH menerapkan beberapa strategi. Di antaranya membentuk ruang operasi khusus, menunjuk penanggung jawab distribusi di setiap sektor dan daerah kerja (daker), serta menggunakan sistem pelaporan digital berbasis kloter.
Langkah percepatan ini menjadi penting karena seluruh operasional ibadah haji kini terpusat di Makkah. Jemaah dari Madinah telah digeser ke Makkah untuk bersiap mengikuti rangkaian puncak ibadah, seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melontar jumrah di Mina.
Sementara itu, proses kedatangan gelombang kedua jemaah melalui Bandara Jeddah menuju Makkah masih berlangsung dan dijadwalkan selesai pada 31 Mei 2025. Pemerintah menargetkan seluruh distribusi Kartu Nusuk rampung sebelum puncak ibadah dimulai, agar jemaah dapat menjalankan ibadah dengan tertib dan lancar. (Dhimas Ginanjar)
Editor : A. Ramadhan