KEDIRI - Cuaca yang tak menentu sejak Februari hingga Mei 2025 membuat peternak ikan cupang di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, mengalami kerugian besar. Banyak benih ikan yang seharusnya siap panen justru mati akibat serangan jamur dan bakteri.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Maju Mandiri, Santoso, mengatakan perubahan suhu yang ekstrem telah memicu gangguan pada proses budidaya. “Bulan Februari sampai Mei ini memang berdampak besar bagi pembudidaya, terutama teman-teman yang fokus jual bibit. Banyak yang gagal panen karena cuaca,” ujarnya, Senin (26/5/2025).
Menurutnya, suhu yang berubah drastis dari panas ke dingin menyebabkan munculnya jamur yang kemudian memicu bakteri, membuat ikan sakit hingga mati. “Yang seharusnya panen 20 ribu ekor, bisa gagal total. Ngampas, kata orang Jawa,” kata Santoso.
Baca Juga : Jelang Idul Adha, Pedagang Musiman Hewan Kurban Mulai Marak di Kediri
Ia sendiri mengalami kerugian hingga Rp20 juta. Kondisi serupa juga dialami 17 anggota Pokdakan lainnya. Dampak dari gagalnya panen ini turut memengaruhi pendapatan mereka secara signifikan.
Untuk mengurangi kerugian lebih lanjut, peternak melakukan langkah mitigasi, seperti memberikan obat anti-jamur dan virus, mengosongkan kolam sementara waktu, serta membersihkan kolam guna menstabilkan suhu air. (*)
Editor : A. Ramadhan