PROBOLINGGO - Seorang penjaga Pantai Permata, di Kota Probolinggo mampu berkreasi dengan membuat racikan kopi mangrove yang mempunyai cita rasa tinggi.
Sejak Tahun 2011, Sutarto Ardi (65), warga Jl Tangkuban Perahu, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, selalu rutin membuat racikan kopi mangrove.
Berbahan kulit biji mangrove, biji kopi arabica, dan rempah-rempah, kakek 2 cucu ini dengan telaten memisahkan kulit biji mangrove.
"Biji mangrove saya ambil disekitar Pantai Permata. Disetiap biji memiliki kulit, kulit biji itulah yang diambil, seteleh terkumpul banyak, kulit biji dijemur hingga benar-benar kering,"kata Sutarto, pada portaljtv.com.
Setelah kering, kulit biji mangrove dan biji kopi arabica disangrai bersama sejumlah rempah-rempah.
"Biji kopi dan kulit biji mangrove disangrai hingga benar-benar matang. Jangan lupa rampah-rempah berupa kayu mania, keningar, kayu merah dan beberapa rempah lainnya ikut di sangrai,"tambahnya.
Ditangan rentanya, racikan tersebut ditumbuk hingga benar-benar halus. Ada dua cara dalam menghaluskan.
"Pertama dengan cara ditumbuk menual, cara kedua dihaluskan menggunakan mesin, "tambahnya.
Cara mengolah kopi mangrove dia pelajari dari dinas pertanian setempat, bahkan saat ini hasil olahan kopi mangrove sudah dipamerkan hingga tingkat Jawa Timur.
"Yang memberi nama merk dinas mas, namanya Kopi Mangrove Avicennia Pilang Lestari, setelah sering mengikuti pelatihan saya membuat sendiri,"ceritanya.
Setiap kemasan berisi 100 gram, penjualan fokus kesejumlah toko waralaba, dan di jual pantai permata.
"Setiap kemasan harganya 15 ribu, ada dua varian rasa kopi mangrove original dan rasa jahe merah."pungkasnya.
Kopi mangrove ini dipercaya bisa menambah stamina dan vitalitas, sehingga pas diminum usia berbuka puasa.
"Kopi ini tidak menimbulkan asam lambung, bahkan bisa mengobati pegal linu, "cerita Taufik Hidayat atau akrab dipanggil Yek Salam, seorang penikmat Kopi Mangrove.
Reporter: Farid Fahlevi
Editor: Vita Ningrum