Drama Tiongkok The White Olive Tree sukses mencuri perhatian penonton dengan alur cerita yang intens dan menguras emosi.
Salah satu aspek yang menarik dari drama ini adalah karakter Li Zan, seorang ahli penjinak bom yang diperankan oleh Chen Zhe Yuan.
Serial ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Jiu Yuexi. Melansir laman iQIYI, Alurnya mengikuti perjalanan Song Ran (diperankan oleh Liang Jie), seorang reporter TV dari kota Liang yang harus menghadapi situasi berbahaya saat meliput di negara konflik yang tengah bergejolak.
Dalam keadaan genting, ia diselamatkan oleh Li Zan, seorang insinyur penjinak bom asal Tiongkok yang tengah menjalankan misinya sebagai sukarelawan.
Seiring waktu, hubungan keduanya berkembang. Song Ran mulai melihat sisi lain dari Li Zan—sosok yang meski terlihat kuat dan tegar, ternyata memiliki kelembutan hati yang mampu menyentuh jiwa.
Sebaliknya, Li Zan menyadari bahwa Song Ran bukanlah wanita lemah seperti yang dilihatnya, melainkan seseorang yang memiliki keberanian besar dan hati yang penuh dengan keadilan.
Namun, kisah romansa mereka terhenti ketika serangan bom tiba-tiba mengguncang kehidupan keduanya.
Akibat insiden tersebut, Li Zan mengalami trauma mendalam. Setelah kembali ke Tiongkok, ia dihantui oleh rasa bersalah atas kematian sahabatnya yang mengorbankan diri untuk menyelamatkannya.
Sementara itu, Song Ran harus menghadapi tekanan publik setelah foto-foto yang diambilnya saat ledakan menimbulkan kontroversi.
Dari sini hidup mereka berubah drastis, hingga akhirnya takdir kembali mempertemukan mereka dalam keadaan yang berbeda.
Bersama-sama, mereka berusaha membangun kembali hidup mereka—seperti menanam benih pohon zaitun putih yang melambang harapan dan keteguhan hati.
Li Zan Mengalami PTSD
Dalam beberapa adegan, penonton diperlihatkan bagaimana Li Zan mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pascatrauma akibat pengalaman buruknya di medan perang.
Ia kerap mengalami flashback mendalam tentang ledakan yang merenggut nyawa rekan-rekannya. Gejala PTSD yang dialaminya termasuk:
- Pendengarannya terganggu setiap satu jam sekali, seolah-olah suara ledakan kembali terdengar di telinganya.
- Rasa pusing yang muncul tiba-tiba, disertai sensasi seakan dirinya kembali ke lokasi kejadian.
- Kesulitan tidur karena bayangan tragedi terus menghantuinya.
Kondisi ini menunjukkan bagaimana trauma bisa berdampak panjang terhadap seseorang, terutama mereka yang berada di situasi ekstrem seperti medan perang.
Apa Itu PTSD?
PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder adalah gangguan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti perang, kecelakaan, kekerasan, atau bencana alam.
Gejalanya dapat meliputi kilas balik trauma, mimpi buruk, kecemasan berlebih, dan kesulitan mengendalikan emosi.
Dalam kasus Li Zan, PTSD yang dialaminya bukan hanya memengaruhi kondisi mentalnya, tetapi juga hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya.
Melalui drama The White Olive Tree, penonton diajak untuk memahami bagaimana PTSD dapat mengubah kehidupan seseorang dan bagaimana dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting dalam proses pemulihan.
Drama ini bukan sekadar kisah romantis, tetapi juga menyoroti isu kesehatan mental yang sering kali tidak mendapat cukup perhatian.
Dengan penggambaran karakter yang kuat dan realistis, The White Olive Tree berhasil menyampaikan pesan bahwa trauma bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan menuju penyembuhan dan harapan baru.
Editor : Khasan Rochmad