MALANG - Warga Dusun Tegalrejo RT5 RW 10, Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang gempar pada Selasa (22/7/2025) pagi.
Pasangan suami istri Ari Wicaksono (38) dan Iin Handayani (35) ditemukan tewas. Sang suami tewas gantung diri, sementara sang istri ditemukan bersimbah darah di kamar tengah. Saat ditemukan kondisi Iin Handayani terluka pada bagian perut.
Peristiwa ini diketahui pertama kali oleh Kasun ayah Iin yang tinggal satu rumah. Ketika itu, Kasun mendengar suara rintihan. Saat dicek ternyata menemukan anaknya Iin dalam kondisi terluka. Temuan ini didengar warga yang langsung mendatangi rumah korban dan melapor ke polisi.
Tim inafis Polres Malang yang tiba di lokasi pada pukul 13.00 WIB langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil sementara, dugaan kuat Ari membunuh istrinya lalu gantung diri. Terkait hal ini, Kapolsek Lawang AKP Mochammad Luthfi belum berani memastikan karena masih melakukan penyelidikan.
“Kronologis kejadian Kasum mendengar suara rintihan dari kamar dan saat dicek ternyata anaknya dalam kondisi terluka. Saat warga mencari keberadaan Ari ternyata ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ujarnya.
Polisi juga belum bisa memastikan penyebab keduanya tewas. Namun, diduga kuat akibat masalah ekonomi. Diketahui, Iin merupakan ibu rumah tangga yang berjualan makanan ringan di sekolah. Sementara Ari mengaku bekerja di salah satu proyek di luar pulau.
Kerabat korban Sarmat menyebut bahwa korban Ari sempat pulang dari pekerjaan proyek luar pulau pada Senin (21/7/2025) sekitar pukul 16.30 WIB. Bahkan, Ari masih terlihat mengantarkan dua anaknya sekolah pada Selasa (22/7/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.
Namun, sekitar pukul 08.30 WIB, Ari ditemukan tewas tergantung di kamar belakang rumahnya. Tak lama kemudian, warga dan keluarga menemukan tubuh Iin dalam kondisi tewas. Diduga kuat korban tewas akibat luka tusukan senjata tajam mulut korban juga tampak mengeluarkan busa.
“Suami ditemukan gantung diri, sementara istrinya terluka di kamar. Saat itu, kondisinya masih koma. Ada tiga tusukan di tubuh Iin di perut dan dada,” kata Sarmat, paman Iin.
Sarmat mengaku tidak mengetahui penyebab tewasnya pasutri yang dikaruniai dua anak ini. Ari yang bekerja di luar pulau jarang bersosialisasi dengan warga. Pasutri Ari dan Iin ini dikaruniai dua anak yang masih sekolah kelas 2 SMP dan 1 SD. (*)
Editor : M Fakhrurrozi