TULUNGAGUNG - Jajaran Polres Tulungagung berhasil mencegah aksi kericuhan dengan menangkap dua provokator yang merencanakan pengacauan dalam unjuk rasa di Tulungagung. Kedua pelaku juga teridentifikasi sebagai tersangka pelemparan bom molotov di Mapolres Kediri Kota beberapa waktu lalu.
Rekaman video amatir memperlihatkan detik-detik kedua pelaku menyalakan dan melemparkan bom molotov di depan Mapolres Kediri Kota. Diduga, mereka berencana melancarkan aksi serupa di Tulungagung sebelum akhirnya ditangkap polisi pada Rabu malam (03/9).
Kedua tersangka yang diamankan adalah CK (27), warga Klaten, Jawa Tengah, dan MSA (24), warga Jakarta Timur. CK ditangkap di salah satu hotel di Tulungagung dengan sejumlah barang bukti, termasuk skenario kerusuhan yang tersimpan di telepon pintarnya.
Sementara itu, pelaku kedua, MSA, ditangkap bersama Tim Opsnal Polres Kediri di sebuah tempat kos di Kediri. Barang bukti yang disita antara lain kembang api dan sejumlah pakaian. Keduanya merupakan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Kediri.
Baca Juga : Petugas Gabungan Tertibkan Sound System untuk Pawai di Tulungagung
Kapolres Tulungagung , AKBP Mohammad Taat Resdi, menjelaskan bahwa tersangka CK diduga telah menyusun skenario kericuhan di Polres dan Gedung DPRD Tulungagung. Pelaku juga aktif bergerilya ke sejumlah warung kopi untuk menggalang massa. Tidak hanya itu, peta dan rute kerusuhan juga telah disebar ke sejumlah jaringan mereka.
"Hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa keduanya juga merupakan pelaku pelemparan bom molotov ke markas Polres Kediri Kota," tegasnya.
Saat ini, kedua pelaku ditahan di Polres Kediri Kota untuk menjalani proses hukum atas aksi perusakan markas polisi. Polisi masih memburu dua orang lainnya yang diduga merupakan bagian dari jaringan pelaku.
Baca Juga : Deretan Kendaraan Dinas Tua Polres Tulungagung, Ada yang Masih Tangguh di Usia 41 Tahun
Sementara itu, rencana unjuk rasa berskala besar di Tulungagung yang sedianya digelar pada Kamis, 4 September, akhirnya ditunda. Para koordinator aksi memutuskan untuk menunggu situasi kondusif, mengingat adanya indikasi banyak penyusup yang telah siap bergerak di Tulungagung. (Agus Bondan - Beny Setiawan)
Editor : JTV Kediri