JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait adanya potensi gelombang tinggi di berbagai wilayah perairan Indonesia.
BMKG memberikan peringatan dini potensi gelombang tinggi perairan Indonesia berlaku mulai Rabu (16/4/2025) pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (19/4/2025) pukul 07.00 WIB.
Adanya potensi gelombang tinggi perairan Indonesia ini disebabkan bibit Siklon 96S di Laut Timor dan 97S di Laut Arafuru yang memicu peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi.
Pola angin di Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut–Timur Laut dengan kecepatan angin antara 4–20 knot. Sementara, Indonesia bagian selatan bergerak dari Tenggara–Barat Daya dengan kecepatan angin 4–25 knot.
Baca Juga : BMKG Prediksi Sebagian Besar Wilayah Jawa Timur Cerah Berawan Hari Ini
Akibatnya, potensi gelombang sedang antara 1,25–2,5 meter bisa terjadi. Khusus di perairan dekat dengan Jawa Timur, potensi tersebut akan melanda Laut Jawa bagian Timur dan Selat Makassar bagian selatan, Selat Makassar bagian tengah, dan Laut Bali.
Adanya gelombang tersebut berisiko terhadap keselamatan perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Selain itu, risiko juga terjadi terhadap kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.
Baca Juga : Sebagian Wilayah Jawa Timur Berpotensi Dilanda Hujan Berintensitas Tinggi pada Akhir Pekan
Sementara, potensi gelombang tinggi antara 2,5–4 meter juga melanda sejumlah perairan di sekitar wilayah Jawa Timur dan pulau Jawa.
Gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Bali, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.
Risiko dari gelombang tinggi ini berdampak pada perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Baca Juga : Kasus Korupsi Pengoplosan Pertamax, Mahasiswa Geruduk Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
Sementara, kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Adapun, kapal ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensi adanya gelombang tinggi tersebut, terutama kepada nelayan dan operator pelayaran agar selalu memperhatikan informasi terkini demi keselamatan di laut.
Editor : Khasan Rochmad