BANGKALAN - Banjir yang melanda Kecamatan Blega, Bangkalan menyebabkan seorang santri Ponpes Al-Hamidi asal Dusun Serpang, Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, hanyut terbawa arus.
Korban diketahui bernama Sohibul Qirom. Korban hanyut saat berenang bersama empat teman santri lainnya di Sungai Blega. Hingga kini, tim SAR masih terus melakukan pencarian untuk menemukan korban.
Komari, Camat Blega, menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk memaksimalkan pencarian. BPBD Bangkalan juga mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir, termasuk kebutuhan makanan dan perlengkapan darurat.
"Empat perahu karet telah dikerahkan, yaitu dari BPBD Provinsi Jatim bersama tim, BPBD Kabupaten Bangkalan bersama tim, BPBD Kabupaten Sampang dan tim, serta TNI AL Batuporon, lengkap dengan personelnya," ujar Komari, Camat Blega.
Sementara itu, Fitria, Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bangkalan, menyatakan bahwa Proses evakuasi difokuskan hanya pada lokasi-lokasi yang paling sering terdampak.
"Evakuasi kami fokuskan pada daerah-daerah yang biasanya terendam banjir. Kami masih menunggu informasi lengkap dari personel di lapangan," jelas Fitria.
Kondisi air di Kecamatan Blega mulai surut, namun pencarian terhadap Sohibul Qirom tetap dilakukan.dengan harapan korban dapat segera ditemukan.
Sebelumnya, hujan deras di daerah dataran tinggi Kecamatan Geger mengakibatkan Kecamatan Blega dan Arosbaya terendam banjir.
Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya merupakan wilayah paling parah terdampak banjir. Sementara banjir di Kcamatan Blega merendam empat desa yakni Kajjan, Blega, Nyormanis, dan Karang Panasan.
Selain menenggelamkan rumah warga, banjir juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan menganggu aktivitas warga. (Moch Sahid/Moch Fariz)
Editor : M Fakhrurrozi