Hai, saya Devina dari Surabaya. Saya ingin bertanya tentang cara meningkatkan rasa percaya diri dan mencintai diri sendiri. Saya merasa sulit percaya diri, mungkin karena keluarga saya tidak biasa mengekspresikan kasih sayang secara langsung. Ayah saya sering berbicara dengan nada tinggi, bahkan kepada ibu saya, dan jarang memuji.
Saya juga pernah mengalami masa-masa kesepian saat SMP. Walaupun saya tidak menganggap itu sebagai bullying, saya hampir tidak punya teman dekat. Pada saat itu, saya sering bertanya-tanya mengapa saya tidak bisa merasakan kebahagiaan seperti teman-teman lain. Rasanya, saya tidak pernah menemukan teman yang cocok atau benar-benar 'satu frekuensi' dengan saya. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan dalam diri saya—apakah saya yang aneh?
Akibatnya, saya tumbuh menjadi pribadi yang mudah ragu. Ketika ada orang yang memuji atau meyakinkan saya, saya sulit mempercayainya dan sering menganggapnya tidak tulus. Saya sering memutarbalikkan hal-hal positif yang mereka katakan dengan pikiran seperti, “Ah, itu cuma basa-basi… Tidak, aku sebenarnya gendut banget.” Intinya, saya cenderung merendahkan dan menyalahkan diri sendiri.
Selain itu, saya sering overthinking. Misalnya, setelah berbicara dengan seseorang, saya akan terus menerus berpikir, “Seharusnya tadi aku tidak perlu mengatakan itu... Apakah dia merasa tersinggung?” Pikiran-pikiran seperti itu terus menghantui, membuat saya semakin sulit menghargai diri sendiri.
Baca Juga : Bagaimana Memulai Usaha Gerai Sembako yang Sukses?
Jadi, bagaimana caranya agar saya bisa melepaskan diri dari perasaan-perasaan ini yang membatasi diri saya? Saya ingin bisa menjadi pribadi yang percaya diri, yang mampu menggapai cita-cita dan mencintai diri sendiri.
- Devina, Surabaya
Terima kasih atas kepercayaan dan keterbukaan Anda dalam berbagi cerita bersama kami. Menumbuhkan kepercayaan diri dan rasa cinta pada diri sendiri memang tidak mudah dan sering kali dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, terutama interaksi dengan orang terdekat, seperti keluarga. Pola-pola interaksi ini dapat membentuk cara kita berpikir dan meyakini sesuatu tentang diri sendiri. Terkadang, pengalaman-pengalaman yang kurang menyenangkan membuat kita mengembangkan pola pikir negatif, yang kemudian berdampak pada diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
Baca Juga : Saya Mengalami Kekerasan dari Suami, Apa yang Harus Saya Lakukan?
Perjalanan untuk membangun kepercayaan diri dan mencintai diri sendiri adalah proses bertahap yang membutuhkan waktu dan ketekunan. Langkah awal Anda untuk memahami sumber perasaan ini adalah hal yang sangat penting. Dorongan untuk menggapai cita-cita, meraih kebahagiaan, dan membangun hubungan yang sehat menunjukkan bahwa Anda memiliki keberanian untuk berubah.
Setiap orang mungkin memiliki jalan yang berbeda dalam perjalanan ini. Tidak ada waktu yang pasti kapan hasilnya akan terlihat, namun ini adalah perjalanan yang bisa dijalani dan sangat mungkin untuk berhasil. Perlahan-lahan, mari bersama-sama mencoba mengubah pola pikir negatif menjadi pola pikir positif yang akan membantu Anda mencintai dan menghargai diri sendiri.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda coba dalam perjalanan ini:
Baca Juga : Bagaimana Saya Tetap Kuat Mendukung Suami di Tengah Krisis Keuangan?
1. Mengenali Pola Pikir yang Menghambat
Saat pikiran seperti “Saya tidak pantas dipuji” atau “Pasti ini salah saya” muncul, coba catat pemikiran tersebut, lalu tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini benar-benar fakta, atau hanya ketakutan dalam diri saya?” Menuliskan pemikiran ini dapat membantu melihatnya secara lebih objektif, sehingga Anda dapat menyadari bahwa pola ini dapat diubah.
2. Mengembangkan Self-Compassion
Baca Juga : Kenapa Selalu Minder dan Bagaimana Cara Agar Saya Lebih Percaya Diri?
Perlakukan diri Anda dengan kebaikan dan pengertian, sama seperti saat Anda menghibur seorang teman yang sedang kesulitan. Ketika merasa cemas atau khawatir, tanyakan pada diri sendiri, “Jika teman saya mengalami hal ini, apa yang akan saya katakan padanya?” Dengan begitu, Anda akan belajar berbicara kepada diri sendiri dengan kasih. Fokuslah pada kekuatan Anda dan jangan terjebak dalam perbandingan dengan orang lain.
3. Membangun Relasi yang Mendukung
Carilah teman atau mentor yang bisa menjadi tempat berbagi dan memberi dukungan positif. Memiliki orang lain yang dapat menerima dan menghargai diri Anda, termasuk kelemahan Anda, dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri. Tidak perlu banyak orang, yang terpenting adalah kualitas dari hubungan yang Anda jalin.
Baca Juga : Pikiran Negatif Terus Muncul, Apakah Ini Normal?
4. Tetapkan Tujuan, Lakukan Langkah Kecil, dan Rayakan Kemajuan
Tentukan tujuan yang ingin Anda capai atau keterampilan yang ingin Anda kembangkan. Buat langkah-langkah kecil yang dapat Anda capai setiap minggu atau bulan. Setelah mencapai setiap langkah kecil, berikan penghargaan pada diri sendiri dan sadari bahwa setiap langkah adalah kemajuan yang berarti.
Cobalah untuk melakukan langkah-langkah ini dengan konsisten, dan berikan apresiasi pada diri sendiri atas setiap pencapaian atau perubahan positif yang Anda alami. Ketika beberapa orang memberikan pujian pada Anda untuk satu hal yang sama, percayalah bahwa Anda memang memiliki kualitas tersebut. Jika Anda masih merasa memerlukan bantuan lebih lanjut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor atau psikolog profesional.
Meilani Sandjaja, S.Psi., M.Psi., Psikolog
School of Psychology, Universitas Ciputra Surabaya
https://www.ciputra.ac.id/psy/
Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau klik link ini: bit.ly/CurhatWargaJTV.
Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!
Editor : Iwan Iwe