SURABAYA - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Muhammad Anis Matta mengaku optimis partainya bisa mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 2024. Keyakinan itu muncul karena kerja poltik yang dilakukan kadernya cukup maksimal.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 7 Tahun 2017, ambang batas parlemen untuk Pemilu 2019 dan 2024 ditetapkan sebesar 4% dan berlaku nasional untuk semua anggota DPR. "Insyaallah Partai Gelora on the way threshold 4 persen, teman-teman yang bekerja di lapangan, baik pusat dan kabupaten/kota kita hadirkan di Surabaya," ujarnya dalam agenda konsolidasi pemenangan di DBL Arena, Sabtu (9/12/2023).
Anis Matta menjelaskan, Partai Gelora perlu memantapkan langkah menuju kemenangan pada 14 Februari 2024 mendatang. Karenanya, pada acara pemantapan pemenangan ini dihadiri struktur DPP dan DPW Gelora Jawa Timur serta ribuan kader yang berkontestasi dalam pemilihan legislatif (pileg) 2024, dari calon legislatif (caleg) DPR RI, provinsi, dan kabupaten/kota.
Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2013 ini percaya Jawa Timur akan memberikan kemenangan suara signifikan. Pasalnya, pimpinan DPW Gelora Jawa Timur dan para caleg merupakan mantan anggota DPR RI dan provinsi yang mengerti betul jalan menuju kemenangan pada pemilu legislatif.
Pria kelahiran Bone Sulawesi Selatan ini mengungkapkan, salah satu temuan dari hasil survei adalah angka swing voters atau suara mengambang masih tinggi. Dimana, pemilih dengan suara mengambang ini baru akan menentukan pilihan politiknya di akhir-akhir atau menjelang pencoblosan.
"Bagi kami partai baru, menjadi peluang besar, dan peluang ini kita kejar," terangnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Gelora Bidang Pemenangan Pemilu Rico Marbun menambahkan, semua provinsi menjadi prioritas pemenangan pada pemilu 2024 agar partainya bisa mencapai ambang batas parlemen. Di Jawa Timur, komposisi caleg baik pusat dan daerah merupakan mantan anggota DPR RI, provinsi, dan kabupaten/kota.
"Ada juga selebriti. Kami juga punya program yang berkenaan langsung dengan millenial, seperti kuliah gratis," jelasnya.(Fakhrurrozi)
Editor : M Fakhrurrozi