SURABAYA - Data yang menunjukkan sedikitnya persentase masyarakat Jawa Timur untuk konsultasi dengan dokter gigi dibuktikan oleh Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.
Berdasarkan data pada survei tersebut, sebanyak 91,9 persen menunjukkan bukti bahwa masyarakat Jawa Timur jarang berkonsultasi dengan dokter gigi.
Meski persentase tersebut masih rendah, Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah mengatakan hal tersebut suatu peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Di daerah Jawa Timur, seiring pelaksanaan BKGN, jumlah masyarakat yang menyikat gigi di waktu yang tepat telah meningkat lebih dari dua kali lipat, yaitu dari 1,8% (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas 2018) menjadi 4,1% (Survei Kesehatan Indonesia/SKI 2023),” jelasnya di Surabaya, Selasa (15/10/2024).
Baca Juga : 91,9 Persen Masyarakat Jawa Timur Jarang Konsultasi ke Dokter Gigi
“Selain itu, jika Riskesdas 2018 melaporkan 95,7% masyarakat Jawa Timur tidak berkonsultasi ke dokter gigi selama 1 tahun, di SKI 2023 angka ini menunjukkan perbaikan menjadi 91,9%,” imbuhnya.
Hal tersebut juga terjadi di RSGMP Nala Husada Universitas Hang Tuah dengan data tahun 2023 mencatat adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien hingga 85 persen dibandingkan 2022.
Berbagai perbaikan ini akhirnya berhasil menurunkan jumlah penderita gigi berlubang di Jawa Timur, yaitu dari 42,40% (Riskesdas 2018) menjadi 38,6% (SKI 2023).
drg. Mirah menyatakan rasa syukurnya bahwa perjalanan panjang BKGN telah berkontribusi mendorong masyarakat menyikat gigi di waktu yang tepat setelah makan dan sebelum tidur, serta meningkatkan kesadaran untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali.
“Pencapaian ini menjadi landasan kuat untuk memberikan dampak yang lebih luas; mengajak seluruh masyarakat berani unjuk gigi dengan senyum Indonesia yang lebih kuat,” ungkapnya.
Keberhasilan BKGN dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi merupakan langkah awal yang baik.
Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Meskipun sudah terjadi peningkatan, angka kunjungan ke dokter gigi di Jawa Timur masih tergolong rendah.
Untuk mencapai senyum Indonesia yang lebih sehat, diperlukan upaya berkelanjutan dari seluruh pihak.
Mari kita jadikan menjaga kesehatan gigi sebagai gaya hidup dan rutin memeriksakan gigi minimal enam bulan sekali.
Editor : Khasan Rochmad