SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 5.030 buruh pabrik rokok di Jatim. Penyerahan dilakukan di salah satu perusahaan rokok di Rungkut Surabaya. BLT yang diberikan ini berasal dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Gubernur Khofifah mengatakan, penyaluran BLT dari DBHCHT kepada buruh pabrik rokok ini merupakan wujud nyata peningkatan dan pemerataan kesejahteraan. Sekaligus untuk mengimplementasikan program Nawa Bhakti Satya yakni Jatim Sejahtera.
"Anggaran DBHCHT tidak hanya mensejahterakan masyarakat, tetapi juga berpengaruh di sektor kesehatan dan sektor penegakan hukum sesuai peraturan menteri keuangan," ujarnya.
Mantan Mensos RI ini menjelaskan, Provinsi Jatim memperoleh alokasi DBHCHT dari penerimaan negara senilai Rp 3,07 Triliun. Alokasi tersebut telah dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 2023.
Secara keseluruhan, buruh pabrik rokok penerima BLT tahun 2023 sebanyak 9.259 orang yang tersebar di 54 perusahaan di 38 kabupaten, kota se-Jatim. Tahap awal, pembagian BLT diawali di lima perusahaan di Surabaya, selanjutnya akan dilaksanakan di perusahaan masing-masing total 4.229 pekerja pabrik rokok.
Sementara itu Suwandi anggota DPRD Jatim yang hadir dalam pembagian itu menjelaskan, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 13,88 Miliar.
Nantinya, setiap buruh akan mendapatkan Rp 1,5 juta dengan sistem pembagian sebanyak lina kali. Sehingga setiap kali pembagian mendapatkan Rp 300 ribu.
“Ini belum optimal. Ini langkah awal bila ada masalah yang berbenturan dengan Kemenkeu yang mana harus berdasarkan domisili masing-masing di Kabupaten atau Kota untuk mendapatkan dana bagi hasil ini," paparnya.
Suwandi menambahkan, DPRD bersama serikat pekerja terutama rokok tembakau, makanan dan minuman, Baperda dan Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur akan berunding agar tidak berbenturan dengan peraturan tersebut.
"Akhirnya kita mengupayakan supaya pekerja diluar KTP contohnya Sidoarjo untuk mendapat BLT," tambahnya.
Sementara itu, sejumlah buruh pabrik rokok mengaku senang atas BLT yang mereka dapat dan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Senang sekali mendapat bantuan. Bantuan ini untuk membeli sembako. Harapannya semangat sukses,” ujar Siti Rafiah, buruh asal Sidoarjo.
Hal senada juga diutarakan Hafifah, buruh asal Gresik yang mengungkapkan akan menggunakan BLT untuk biaya sekolah.
“Senang alhamdullilah bersyukur sekali. Uang ini untuk bayar sekolah dan ngaji anak-anak. Harapannya semoga yang memberi diberikan rezeki,” katanya. (Dewi Imroatin)
Editor : M Fakhrurrozi