Zaman now, makanan dan minuman semua berkalori tinggi dan gula tinggi. Di mana-mana, mal menjual minuman dan makanan gula tinggi. Anak tumbuh kembang, jadi besar bahkan over weight sehingga menderita penyakit diabetes tipe 2 dan Jantung. Seperti halnya Kedai Starbuck, Kopi Kenangan, dan sejenis tumbuh subur. Anak muda suka nongkrong di sana, kongko-kongko bahkan berpacaran berjam-jam. Berbeda zaman kami di tahun 1970 -1980 yang masih komsumsi bubur putih dengan kecap asin di sekolah.
Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi secara terus menerus bisa membahayakan kesehatan. Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui takaran ideal asupan gula per hari dalam tubuh.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, batas konsumsi gula per orang per hari yaitu 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok teh. Bagi orang beraktifitas tinggi, jumlah intake yang banyak akan dieliminasi dengan kegiatan aktifitas yang rutin. Mencegah diabetes memang lebih baik daripada mengobati. Nah, selain mengubah gaya hidup sehat, Anda juga harus membatasi beberapa makanan dan minuman yang menjadi penyebab gula darah.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar perempuan membatasi asupan gula tambahan hingga 6 sendok teh (25 gram) per hari.Sementara pria harus membatasi asupannya hingga 9 sendok teh (37,5 gram). Anda bisa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan takaran ideal ini.
Baca Juga : Diduga Tak Ada Biaya Rawat, Pasien RSUD Jombang Kabur
Selain dengan mengetahui batas asupan gula di atas, Anda juga harus memperhatikan minuman yang dikonsumsi setiap hari.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar wanita membatasi asupan gula tambahan hingga 6 sendok teh (25 gram) per hari. Sementara pria harus membatasi asupannya hingga 9 sendok teh (37,5 gram).
Berdasarkan Health line, inilah minuman berkadar gula tinggi:
Baca Juga : Kebutaan yang Dapat Dihindari atau Avoidable Blindness
1. Yoghurt rendah lemak
Yogurt juga sering mengandung tambahan gula untuk meningkatkan rasanya. Misalnya, satu cangkir (245 gram) yoghurt rendah lemak dapat mengandung lebih dari 45 gram gula, yaitu sekitar 11 sendok teh. Jumlah ini lebih banyak dari batas harian untuk pria dan wanita hanya dalam satu cangkir saja.
2. Jus buah kemasan
Baca Juga : Tahun 2022, Demam Berdarah di Tuban Tembus 651 Kasus, 4 Meninggal
Jus buah yang tidak berlabel 100 persen jus dapat mengandung gula dengan dosis yang besar dan serat yang sangat sedikit .Faktanya, kandungan gula dalam jus buah yang dimaniskan dengan gula sama banyaknya dengan minuman manis seperti soda. Pilihlah jus buah asli atau jus buah yang berlabel 100 persen jika memungkinkan dan kurangi asupan jus buah yang mengandung pemanis buatan.
3. Minuman isotonik
Untuk alasan ini, mereka mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi yang dapat dengan cepat diserap dan digunakan untuk energi. Faktanya, sebotol minuman isotonik standar 20 ons (591 ml) mengandung 32,5 gram gula tambahan dan 161 kalori yang setara dengan 9 sendok teh gula.
Baca Juga : Dokter Asing Gempur Indonesia, PB IDI: Harus Ada Regulasi
4. Susu coklat
Susu coklat biasanya ditambahi dengan bubuk kakao dan dimaniskan dengan gula. Satu cangkir (250 gram) susu coklat mengandung hampir 12 gram tambahan (2,9 sendok teh) gula tambahan.
5. Kopi kemasan
Baca Juga : Metode Bedah Pinggul Masih Minim Ditemukan di Indonesia
Seperti kopi di Starbuck, Kopi Kenangan, dan lain-lain sedang menjamur. Kopi kemasan dengan berbagai varian rasa memang sedang populer di kalangan anak muda. Alih-alih pahit, kopi-kopi ini lebih cenderung terasa manis. Beberapa jenis kopi bervarian rasa ini mengandung 45 gram gula yakni setara dengan sekitar 11 sendok teh gula tambahan per porsi.
6. Es teh
Es teh biasanya dimaniskan dengan gula atau ditambahkan dengan sirup. Kebanyakan es teh yang disiapkan secara komersial mengandung sekitar 35 gram gula per porsi 12 ons (340 ml).
Menurut menkes Budi Sakin, 13 persen penduduk Indonesia terkena diabetes. Diabetes adalah mother of all diseases. Sejumlah negara sebenarnya sudah menetapkan cukai untuk minuman berpemanis alias sugar-sweetened beverage (SSB). Cukai untuk minuman berpemanis tersebut diklaim mampu membantu mengontrol konsumsi gula dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Menurut data Unicef, setidaknya sudah ada lebih dari 40 negara yang menerapkan cukai untuk minuman berpemanis. Sementara, Obesity Evidence Hub yang merupakan sebuah gerakan kesehatan di Australia menyajikan data bahwa ada sekitar 54 negara yang sudah menerapkan kebijakan ini.
Berikut ini negara berlaku cukai gula yang tinggi:
1. Amerika Serikat
2. Inggris
3. Meksiko
4. Afrika Selatan
5. Thailand
Selain 5 negara tersebut, masih banyak negara lainnya yang berhasil menekan konsumsi gula dengan memberlakukan cukai untuk minuman berpemanis. Beberapa di antaranya Portugal, Arab Saudi, Prancis, hingga Filipina.
Oleh sebab itu, kaum generasi muda diminta untuk tidak mengonsumsi gula berlebihan. Alasannya karena karbohidrat tinggi akan menumpuk lemak kokesterol dan trgliserida, sehingga visceral fat besar badan jadi gemuk bundar. Ini akan memicu terjadinya diabetes tipe 2 di masa muda dan penyakit jantung dan lain.
Demikian sekikas info dan semoga bermanfaat. (*)