JAKARTA - PT Yakult Indonesia Persada menggelar seminar Shokuiku di Westin Hotel Jakarta, sebagai bentuk dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai direalisasikan sejak 6 Januari 2025. Seminar ini menghadirkan pembicara dari Jepang dan Indonesia untuk berbagi wawasan terkait pola makan sehat yang telah diterapkan di berbagai negara.
Dalam seminar tersebut, Prof. Naomi Aiba dari Kanagawa University, Jepang, menjelaskan konsep Shokuiku, yaitu program edukasi pola makan sehat yang telah diterapkan di sekolah-sekolah Jepang selama lebih dari 80 tahun. Sementara itu, Dr. Drs. Nyoto Suwignyo, Deputi Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional, memberikan pemaparan lebih lanjut mengenai regulasi dan target pemerintah dalam pelaksanaan MBG di Indonesia.
Pentingnya Pola Makan Sehat untuk Indonesia Emas 2045
Program Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, khususnya dalam mempersiapkan generasi yang sehat dan berkualitas di masa bonus demografi. Sejak lama, pola makan sehat di Indonesia telah diperkenalkan melalui konsep Empat Sehat Lima Sempurna yang kemudian berkembang menjadi Isi Piringku.
Baca Juga : Prabowo Upayakan Seluruh Anak Rasakan Manfaat Makan Bergizi Gratis pada Akhir 2025
Namun, tantangan gizi di Indonesia masih cukup besar. Berdasarkan data WHO, jumlah anak yang mengalami stunting hampir empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mengalami obesitas. Selain itu, banyak individu yang memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) di bawah standar ideal akibat kekurangan asupan gizi yang seimbang.
Untuk menjawab tantangan ini, seminar Shokuiku juga menghadirkan Prof. Made Astawan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), yang membahas diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal dan teknologi pangan untuk mendukung pola makan bergizi seimbang. Di sisi lain, BPOM melalui Ema Setyawati, S.Si, Apt, ME., memberikan materi mengenai dukungan BPOM dalam pengawasan makanan bergizi.
Yakult dan Komitmen terhadap Kesehatan Masyarakat
Baca Juga : Wamen Veronica Tan Apresiasi Pelaksanaan MBG di Kabupaten Malang
Sebagai produsen minuman susu fermentasi, PT Yakult Indonesia Persada terus mendukung upaya peningkatan gizi masyarakat Indonesia. Perusahaan ini telah memproduksi dan mendistribusikan Yakult sejak tahun 1991, dengan fasilitas produksi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Yakult pertama kali dikembangkan oleh Dr. Minoru Shirota pada tahun 1930 di Jepang, yang berhasil mengembangkan L. casei Shirota strain (LcS), bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Kini, produk Yakult telah dikonsumsi oleh jutaan orang di seluruh dunia dan menjadi bagian dari pola hidup sehat.
Dengan adanya seminar Shokuiku, diharapkan edukasi mengenai pentingnya pola makan sehat dapat tersebar lebih luas melalui pemangku kepentingan, akademisi, jurnalis, dan tenaga pendidik. PT Yakult Indonesia Persada juga mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mendukung keberhasilan Makan Bergizi Gratis, demi tercapainya generasi emas Indonesia di masa depan. (*)
Editor : Iwan Iwe