SURABAYA - Sebagian besar wilayah di Jawa Timur mengalami panas terik yang menyengat akhir-akhir ini, khususnya saat siang hari.
Lalu, apa penyebabnya? Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan tentang fenomena panas ini.
BMKG menyebut hal ini adalah fenomena kulminasi, yaitu fenomena astronomi ketika matahari melintasi garis khatulistiwa dan mencapai puncak tertingginya.
Fenomena kulminasi ini merupakan hal normal dan berlangsung secara periodik dua kali dalam setahun.
Baca Juga : Tiga ABK Kapal Diadili Atas Kasus Penyelundupan Satwa Langka Papua
Kulminasi utama ini dikenal juga dengan hari tanpa bayangan. Sebab, matahari akan tepat berada di atas kepala. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Prakirawan BMKG Juanda, Thariq Harun Al Rasyid, menjelaskan bahwa fenomena ini akan berlangsung mulai 10–14 Oktober, dan puncaknya akan terjadi di Kota Surabaya pada 11 Oktober 2024.
"Memang pada saat ini posisi matahari sedang menuju ke selatan wilayah Indonesia mendekati wilayah Jawa Timur, yang mengakibatkan kenaikan suhu cukup signifikan sehingga udara terasa terik atau panas," ujarnya.
Baca Juga : Pameran Two Nations: A Friendship is Born, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia
"Nanti pada puncaknya pada tanggal 11 Oktober posisi matahari tepat di atas wilayah Kota Surabaya," katanya menambahkan.
Editor : Khasan Rochmad