TULUNGAGUNG - Upacara adat labuh laut larung sembonyo tahun 2024 yang digelar masyarakat nelayan teluk Popoh di Desa Besole Kecamatan Besuki Tulungagung diawali dengan kenduri dan doa bersama di Pendopo Teluk Popoh.
Dipimpin sesepuh desa setempat, ratusan warga dengan khidmat duduk mengitari berbagai sesaji sebagai simbol ungkapan syukur dan permohonan mereka pada tuhan yang maha kuasa.
Sementara itu, ratusan warga yang menunggu sejak pagi tidak sabar menyerbu buceng atau gunungan yang berisi aneka buah dan sayur yang diletakkan di halaman pendopo. Aksi saling berebut pun menjadi keseruan tersendiri.
Selesai didoakan, sembonyo yang berisi berbagai sesaji diarak menuju dermaga yang kemudian di tarik perahu ketengah laut untuk dilarung.
Kepala Desa Besole Suratman mengatakan tradisi labuh ini sebagai ungkapan syukur kepada tuhan yang maha kuasa atas hasil tangkapan ikan dalam setahun terakhir.
“Labuh laut ini diadakan setiap 1 tahun sekali setiap bulan suro, dan diadakan nelayan secara tertib,” kata Suratman.
Selain itu, dengan tujuan diadakan labuh laut ini diharapkan para nelayan dalam mencari ikan di laut dijauhkan dari marabahaya dan bisa melaut sepanjang tahun dengan hasil tangkapan ikan yang melimpah.
“Untuk tasyakuran memohon kepada Alloh SWT supaya hasil tangkapan ikan melimpah,” kata Suratman.
Saat digelar upacara labuh laut ini, masyarakat nelayan teluk popoh menghentikan aktivitas melaut dan mengikuti seluruh rangkaian prosesi labuh laut.
“H-5 sebelum acara para nelayan sudah diberikan pemberitahuan agar berhenti melaut dan memeriahkan prosesi labuh laut,” imbuhnya. (Agus Bondan)
Editor : JTV Kediri