PONOROGO - Bencana tanah gerak terjadi di Desa Bareng, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (28/11/2025).
Akibat bencana ini, akses jalan alternatif penghubung Kecamatan Pudak dan Sooko terputus. Tak hanya itu, dua rumah warga mengalami kerusakan.
Pergerakan tanah terjadi sejak sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika itu, muncul retakan dan patahan tanah. Kedalaman retakan sekitar dua meter dengan panjang mencapai 40 meter. Retakan ini telah terjadi sejak dua minggu terakhir dan semakin melebar.
Akibat kejadian ini, area perkebunan milik warga setempat mengalami kerusakan cukup parah. Selain itu, terputusnya akses jalan alternatif membuat warga yang hendak menuju pusat Kecamatan Pudak harus menempuh jalur memutar dengan jarak puluhan kilometer, sehingga sangat membebani aktivitas masyarakat.
Baca Juga : Disaster Management Expo 2025 : Kolaborasi Inovasi Teknologi dan Kearifan Lokal untuk Ketangguhan Bangsa
Dua rumah yang berada sangat dekat dengan garis retakan diketahui milik Sarmin (60) dan Katijem (55). Meski telah disarankan untuk mengungsi sementara, keduanya memilih tetap bertahan di rumah.
Salah satu pemilik rumah, Katijem, mengaku sejak awal kejadian dirinya selalu diliputi rasa cemas.
“Iya langsung amblas, dan selama ini saya selalu was-was. Sebenarnya sudah ada omongan untuk mencari tempat yang lebih aman, tapi saya masih pikir-pikir dulu,” ujar Katijem.
Baca Juga : Kolaborasi ITS dengan BPBD Jatim, Luncurkan VR Simulasi Bencana
Kepala Desa Bareng, Yahudi, membenarkan bahwa potensi longsoran di lokasi tersebut cukup panjang dan membahayakan permukiman warga.
“Sekitar 40 meter kalau longsorannya. Di sini ada dua rumah warga yang rawan, dan dari pemerintah desa serta BPBD sudah ada imbauan agar direlokasi atau pindah sementara ke rumah kerabat. Di salah satu rumah itu ada sekitar lima jiwa,” terang Yahudi.
Ia menambahkan, hingga saat ini pihak BPBD Jawa Timur bersama pemerintah desa masih terus melakukan pemantauan rutin di lokasi kejadian. Warga pun diimbau untuk tetap waspada mengingat masih adanya risiko pergerakan tanah susulan.
Warga setempat sangat berharap adanya tindak lanjut segera dari pihak terkait, terutama terkait pemulihan akses jalan serta penyediaan solusi perlindungan bagi permukiman terdampak. Jika kondisi ini terus berlanjut, rute menuju Kecamatan Pudak akan tetap harus ditempuh dengan jalur memutar puluhan kilometer. (Sayekti Milan/Fadillah Putri)
Editor : M Fakhrurrozi



















