KEDIRI - Menjelang Hari Raya Idul Adha, puluhan sapi milik warga di Kabupaten Kediri mendadak mati. Anehnya, sebelum sapi mati, tidak ada gejala sakit pada sapi tersebut.
Kasus ini pun mendapat perhatian dari Dinas Peternakan Kabupaten Kediri dengan langsung melakukan pengecekan ke kandang sapi. Salah satunya milik Bakur warga Kecamatan Tarokan, Kediri.
“Setelah mendapat laporan warga, kami bersama tim dokter hewan dari Dinas Peternakan langsung mendatangi kandang sapi milik warga. Tapi sayangnya, sapi yang mati lebih dulu dikuburkan,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, Selasa (4/6/2024) Siang.
Tidak hanya mengecek sapi dan kandang, petugas juga melakukan rapid tes terhadap sapi yang masih hidup.
Baca Juga : Tak Ada Gejala Sakit, Puluhan Sapi di Kediri Tiba-tiba Mati
"Kita juga memeriksa kondisi sapi yang masih hidup dan melakukan rapid tes cepat untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Alhamdulillah hasilnya negatif," paparnya.
Lebih jauh, kata Tutik sapi yang mati dan sudah dikuburkan bisa dipastikan bukan PMK. Karena jika sapi mati terkena PMK secara otomatis sapi yang masih hidup dan terdekat dipastikan terinveksi.
“Kemungkinan sapi yang mati, bukan PMK. Karena jika mati akibat PMK, sapi terdekat juga kena karena kaitannya dengan pola virus itu, penularannya yang terdekat itu pasti kena,” tegasnya
Sementara, Bakur pemilik sapi mengaku tidak ada gejala sakit sebelum sapinya mati dan warnanya pun tidak pucat.
“Kondisi sapi saya sehat, tidak ada masalah apa - apa. Namun, tiba tiba pukul 2 malam sapi sempat mengerang dan saya lihat di kandang sapi sudah mati,” jelasanya
Dinas Peternakan Kabupaten Kediri , saat ini belum bisa memastikan penyebab matinya hewan ternak sapi di Kecamatan Tarokan dan terus memantau kondisi sapi warga yang masih hidup. Kasus sapi mati mendadak ini, tercatat total sudah ada 20 ekor sapi yang mati pada pertengahan bulan Mei lalu. (Muhammad Zainurofi)
Editor : Bagus Setiawan