MOJOKERTO - Pemerintah Kota Mojokerto kembali menggelar Mojotirto Festival di Taman Bahari Majapahit, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Sabtu 22 Maret 2025. Festival yang diselenggarakan sejak 2019 ini merupakan wujud syukur atas keberlimpahan air berupa 7 aliran sungai yang mengalir di Kota Mojokerto.
"Menyadari keberlimpahan air berupa 7 aliran sungai yang mengalir di Kota Mojokerto, maka kita melestarikan budaya leluhur kita dengan Umbul Dungo yang diselenggarakan setiap tanggal 22 Maret setiap tahunnya," ungkap Ning Ita. Ia berharap air tersebut menjadi berkah, bukan musibah bagi Kota Mojokerto dan sekitarnya.
Salah satu prosesi utama dalam festival ini adalah Larung Tirto Amerta, yang melambangkan keberkahan dan persatuan. Air yang digunakan dalam prosesi ini dihimpun dari tujuh sumber air bersejarah.
"Prosesi Larung Tirto Amerto melambangkan keberkahan dan persatuan yang sakral dengan 7 air sumber air bersejarah,” imbuh Ning Ita.
Tujuh mata air tersebut adalah sumber air gentong dari Pacet, sumber air macan dari puncak Trawas, sumber air kalingking dari Trawas, sumber air jolotundo dari Trawas, sumber air panguripan dari Pakis, Trowulan serta Sumber Pitulungan dari Wonosalam, Jombang.
Lebih lanjut, Ning Ita berharap Mojotirto Festival tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga berkembang menjadi salah satu event pariwisata unggulan yang menarik lebih banyak wisatawan ke Kota Mojokerto. Tahun ini, festival digelar di Taman Bahari Majapahit, destinasi wisata andalan yang terus dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata daerah.
Acara tahunan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono mewakili Gubernur Jawa Timur, Wakil Walikota Mojokerto Rachman Sidharta, Bupati Lamongan Yuhronur Effendi, jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, dan pejabat di lingkungan Pemkot Mojokerto.*
Editor : A. Ramadhan