SIDOARJO - Lembaga survey Proximity Indonesia merilis hasil survey terkait Pemilihan Bupati Kabupaten Sidoarjo pada November mendatang, Survei dilakukan terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan/Margin of Error (MoE) 4% dan tingkat kepercayaan 95%.
Survei dilakukan mulai 27 Juni hingga5 Juli 2024 di 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Responden merupakan warga Sidoarjo yang telah memiliki hak pilih dalam Pemilihan Bupati Sidoarjo 2024, yakni yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.
Hasilnya, dari 18 tokoh yang ditanyakan dalam pertanyaan tertutup, H. Subandi menjadi tokoh paling dikenal/popular dengan presentase 70,00 persen, lalu H. Usman (50,3 %), Ahmad Amir Aslichin/Mas IIn (48,5%), Bambang Haryo Soekartono/BHS (44,5%). Sementara nama lainnya mendapatkan presentase di bawah 40 persen.
Sementara pada pertanyaan terbuka (top of mind) tokoh/sosok yang pertama kali disebut akan maju menjadi bakal calon bupati Sidoarjo, H. Subandi selaku petahana mendapatkan prosentase 45,5 persen, H. Usman (2,8%) dan Achmad Amir Aslichin (2,0%). Sementara nama/tokoh lainnya mendapatkan presentase di bawah 2 persen.
Berdasarkan hasil survei, terdapat beberapa kandidat yang menunjukkan dominasi dalam perolehan dukungan pemilih (elektabilitas) baik pada pertanyaan terbuka, tertutup hingga simulasi beberapa calon kandidat.
Terkait dukungan responden terhadap tokoh yang diharapkan menjadi calon bupati Sidoarjo, secara spontan (pertanyaan terbuka) responden memilih Subandi dengan presentase 31,00 persen, Mimik Idayana (3,50%), H. Usman (1,80%), Anik Maslachah (1,70%), Ahmad Amir Aslichin (1,70%) dan M Sholeh (1,70%) . Sementara nama/tokoh lainnya mendapatkan presentase di bawah 1,50 persen.
Pada pertanyaan tertutup terkait elektabilitas terhadap 18 tokoh yang berpeluang maju sebagai bakal calon bupati Sidoarjo nama H. Subandi unggul dengan 34,80 persen, disusul oleh Bambang Haryo Soekartono/BHS (6,70%), Mimik Idayana (6,50%) dan Anik Maslachah (5,20%). Sementara tokoh lainnya hanya mendapatkan presentase dukungan di bawah 5 persen.
Kemudian, pertanyaan tertutup terkait simulasi 12 tokoh yang dipilih sebagai Bupati Sidoarjo, nama Subandi masih menjadi tokoh yang paling banyak mendapat dukungan dengan presentase 33,80%. Kemudian untuk simulasi elektabilitas 8 dan 5 calon, Subandi masih tetap unggul dengan presentase lebih dari 30 persen.
Simulasi juga dilakukan terhadap 12 nama tokoh potensial, sebagai Wakil Bupati Sidoarjo, nama H. Usman menjadi yang teratas dengan presentase tertinggi 19,20%, disusul oleh Anik Maslachah (9,30%) Adam Rusydi (9,20%), dan Ahmad Amir Aslichin/Mas Iin (6,30%). Adapun nama lainnya mendapatkan presentase kurang dari 5 persen.
Kemudian simulasi elektabilitas 8 dan 5 calon sebagai wakil bupati, nama H. Usman masih menjadi yang terunggul lalu secara berturut-turut menempatkan Anik Maslachah dan Adam Rusydi di setiap simulasi.
Perihal faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilih, program kerja kandidat menjadi faktor dominan dalam menentukan pilihan dengan presentase sebesar 80,30% dan keperibadian kandidat sebesar 7,70%. Sementara faktor yang lain mendapatkan presentase kurang dari 5 persen.
Latar belakang calon menempatkan calon yang berasal sebagai professional memiliki prosentase tertinggi sebesar 28,30%, selanjutnya politisi (25,80%) dan yang berlatar belakang tokoh masyarakat (21,80%) menjadi pertimbangan penting pemilih dalam menentukan pilihannnya.
Berdasarkan hasil survei, approval rating kinerja Wakil Bupati Subandi menunjukan adanya tren positif dengan tingkat kepuasan masyarakat sebesar 64,1 persen (cukup puas 49,30% dan sangat puas 14,80%).
Masyarakat Sidoarjo menyatakan kepuasannya pada beberapa program Pemkab Sidoarjo. Diantaranya Pembukaan 100 ribu lapangan kerja (23,00%), Bantuan Permodalan Kelompok Usaha (9,80%), Penataan Kota dan Transportasi Terpadu (7,70%) dan Renovasi 2000 Warung Rakyat 6,80%.
Sementara untuk program lainnya, memilik tingkat kepuasaan di bawah 5 persen. Lebih lanjut, masyarakat menilai masalah kemiskinan (39,80%) dan masalah pemberantasan korupsi (24,30) menjadi masalah penting dan mendesak yang perlu ditangani segera.
Dengan dukungan yang signifikan dari responden, H. Subandi muncul sebagai kandidat terkuat dalam berbagai kategori pengukuran elektabilitas. Selain itu, faktor program kerja kandidat menjadi pertimbangan utama bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka.
Penelitian ini memberikan gambaran jelas tentang dinamika perpolitikan di Sidoarjo dengan menyoroti preferensi pemilih yang cenderung mendukung petahana yang memiliki rekam jejak jelas dan program kerja konkret.(Mujianto Primadi)
Editor : M Fakhrurrozi