KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri menggelar gerakan pangan murah, Hal ini dilakukan dalam rangka menstabilkan pasokan dan harga pangan di Kota Kediri.
Dalam gerakan pangan murah ini disediakan 80 ton beras untuk masyarakat Kota Kediri. Kegiatan ini pun disambut warga dengan rela antri panjang di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Kabag Perekonomian Pemerintah Kota Kediri, Tetuko Erwin Sukarno mengatakan gerakan pangan murah ini digelar karena harga beras sejak akhir Agustus lalu sudah melebihi HET sebesar 6 persen.
“Tujuannya untuk menstabilkan harga beras yang sejak tanggal 28 Agustus sudah di atas HET sekitar 6 persen. Nah, kita berusaha menstabilkan harga kemudian juga menjaga supaya warga Kota Kediri ini punya cadangan beras di rumah masing-masing,” papar Tetuko.
Baca Juga : Stabilkan Harga Pasar, Pemkot Kediri Gelontor 80 Ton Beras Murah
Tetuko juga menambahkan telah menyiapkan 80 ton beras untuk 10 kelurahan dengan masing-masing titik sebesar 8 ton. Setiap warga dapat membeli maksimal 10 kilogram beras medium dengan syarat membawa foto copy KTP sebagai data bahwa yang membeli benar-benar warga Kota Kediri.
“Untuk gerakan pangan murah ini kita laksanakan di 10 kelurahan masing-masing titik ada 8 ton ada 1.600 kantong masing-masing 5 kiloan, warga yang datang maksimal bisa membeli sampai 2 kantong. Kita peruntukkan untuk warga Kota Kediri makanya tadi disyaratkan untuk membawa KTP atau fotocopy KTP,” tambahnya.
Sementara menurut salah satu pembeli beras, Aslikah, dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya harga beras murah ini. Sebab di pasaran harga beras melambung tinggi sekitar 60 hingga 70 ribu rupiah per 5 kilogramnya.
Baca Juga : RPH Siapkan 9 ton Daging Sapi selama Ramadhan dan Idul Fitri
“Antri beras murah harganya 5 kilo Rp 52 ribu, membantu warga biar ringan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Aslikah.
Gerakan pangan murah di Kota Kediri ini akan berlangsung mulai tanggal 7 September hingga 13 September mendatang. (Beny Kurniawan)
Editor : M Fakhrurrozi