PROBOLINGGO - Bawaslu Kota Probolinggo mengambil langkah proaktif untuk mengawal jalannya Pilkada 2024 dengan mengumpulkan puluhan jurnalis dan konten kreator dalam sebuah diskusi pada Jumat (11/10/2024).
Acara ini bertujuan untuk membentuk sinergi antara pengawas pemilu dan media, guna mencegah penyebaran informasi hoaks dan black champaign yang dapat memanaskan suasana politik.
Dalam acara tersebut, dua narasumber utama dihadirkan, yakni Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Machmud Suhermono dan Kepala Diskominfo Kota Probolinggo, Aman Suryaman.
Mereka memberikan pandangan mengenai pentingnya peran jurnalis dan konten kreator dalam menjaga integritas Pilkada melalui pemberitaan yang netral dan berimbang.
Acara ini diakhiri dengan pembacaan tujuh poin pakta integritas, yang antara lain menegaskan pentingnya menjaga integritas, kemandirian, serta memberikan kesempatan yang adil kepada semua pemangku kepentingan Pilkada.
Para peserta juga menandatangani deklarasi bersama untuk mendukung pengawasan Pilkada 2024 yang transparan dan adil.
Komisioner Bawaslu Kota Probolinggo, Putut Gunawarman, menegaskan bahwa media adalah ujung tombak dalam menangkal penyebaran hoaks.
Menurutnya, media memiliki peran besar dalam menyampaikan informasi yang akurat dan mencegah terjadinya disinformasi yang dapat memicu konflik.
"Nantinya akan ada evaluasi dari semua stakeholder, saat rapat koordinasi (rakor) juga akan disampaikan temuan pelanggaran selama pilkada sebagai referensi." ungkapnya.
Sementara, Wakil Ketua PWI Jawa Timur, Machmud Suhermono, juga menekankan pentingnya netralitas jurnalis, sesuai dengan Undang-Undang Pers.
Ia mengingatkan bahwa pers harus independent dan mengedepankan kepentingan masyarakat luas, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Menurutnya, jika seorang jurnalis atau wartawan menjadi tim sukses salah satu paslon, maka tulisan atau karyanya akan memperjuangkan paslon yang ia dukung.
"Dalam kode etik jurnalistik pasal 1 sudah dijelaskan bahwa wartawan itu independent, tidak memihak kelompok manapun, karena fungsi utama pers ya menyuarakan pihak yang tidak dapat bersuara." tambahnya.
Dengan adanya sinergi antara Bawaslu, jurnalis, dan konten kreator, diharapkan pengawasan Pilkada 2024 di Kota Probolinggo dapat berjalan lancar, transparan, dan bebas dari informasi hoaks.
Langkah ini menjadi wujud komitmen untuk menjaga stabilitas politik di tengah dinamika pemilu yang semakin memanas.(Farid Fahlevi/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe