PACITAN - Menjelang Hari Raya Idul Adha, kekhawatiran masyarakat Pacitan terhadap penyakit hewan meningkat. Belum tuntas kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kini muncul kewaspadaan baru terhadap penyakit antraks. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso.
Menurutnya, antraks kembali terdeteksi di wilayah Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri spora Bacillus anthracis ini sangat berbahaya karena dapat menular dengan cepat, baik pada hewan ternak maupun manusia.
"Karena itu, kami memperketat pengawasan masuknya hewan ternak dari luar, terutama dari arah barat," jelas Sugeng.
Diketahui, secara geografis letak Kabupaten Pacitan cukup berdekatan dengan Wonosari, Gunungkidul. Kedekatan wilayah ini membuat potensi penyebaran penyakit antar daerah menjadi lebih rawan, terutama menjelang momentum Idul Adha saat mobilitas hewan ternak meningkat.
Baca Juga : Pastikan Bebas Narkoba, 45 Anggota DPRD Pacitan Jalani Tes Urine dan Medical Check-Up
Antraks pada hewan biasanya menyebabkan kematian mendadak, dengan gejala seperti demam tinggi, keluar darah dari lubang tubuh, dan pembengkakan pada leher atau perut. Sementara pada manusia, penularan bisa terjadi melalui kontak langsung dengan hewan atau daging terinfeksi, dan dapat menyebabkan gejala serius seperti luka kulit bernanah, gangguan pernapasan, hingga kematian jika tidak ditangani secara medis.
Sebagai langkah pencegahan, DKPP Pacitan telah membagi petugas di masing-masing wilayah untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban. Selain itu, masyarakat juga bisa meminta bantuan petugas jika merasa ragu terhadap kondisi kesehatan hewan yang akan disembelih.
“Jika masyarakat merasa ragu, kami siap melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Layanan ini sudah berjalan sekitar satu pekan terakhir,” tambahnya.
Baca Juga : Tertangkap Usai Curi Motor, Dua Pria Terancam 7 Tahun Penjara
DKPP Pacitan juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam membeli hewan kurban dan memastikan hewan yang dibeli berasal dari sumber yang aman dan terpercaya. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan