PAMEKASAN - Pendaftaran Sekolah Rakyat (SR) khusus jenjang SMP di Kabupaten Pamekasan/ Madura, Jawa Timur telah ditutup. Namun ada sembilan calon siswa yang sebelumnya menyatakan siap dan sudah mendaftarkan diri di sekolah rakyat di Kabupaten Pamekasan memilih mundur.
Koordinator PKH Pamekasan, Lukman Hakim memgatakan, pendaftaran sekolah rakyat dibuka sejak 20 Mei 2025 dengan target kuota 50 orang. Pada awal Juni 2025. Pendaftar sempat mencapai 53 orang. Namun ada yang memilih mundur.
"Ada 8 orang yag memilih mundur. Setelah itu, ada 4 pendaftar baru tetapi 1 juga memilih mundur. Sehingga total ada sembilan siswa gugur," kata Lukman Hakim, Rabu (9/7/2025).
Total kuota yang ditargetkan sebanyak 50 orang ini, kini sudah terpenuhi. Legalitas para calon siswa ini juga sudah ditetapkan oleh Kemensos RI untuk menjadi siswa sekolah rakyat.
Baca Juga : Bupati Trenggalek Siapkan Sekolah Rakyat untuk Atasi Masalah Putus Sekolah
Alasan terbesar mereka memundurkan diri karena memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di lembaga lain, salah satunya di pondok pesantren.
"Pilihan ini umum terjadi mengingat daerah pamekasan memiliki banyak lembaga pendidikan agama," ujarnya.
Dinsos pamekasan sebagai pelaksana teknis masih menjadwalkan para wali calon siswa untuk ditadatangkan agar mendapatkan pemahaman. Sehingga tidak ada miskomunikasi lanjutan terkait mekanisme pembelajaran di sekolah rakyat.
Baca Juga : Tinjau Sekolah Rakyat di Lamongan, Gubernur Khofifah Usulkan Dimulai 12 Juli 2025
Pelaksana juga telah menyiapkan gedung sekolah rakyat yang sifatnya sementara bukan permanen. Lokasinya di eks D3 Keperawatan. Sekarang operasional sekolah masih tahap kesiapan sarana dan prasarana. pihaknya menargetkan kegiatan belajar mengajar bisa dimulai paling lambat bulan Agustus 2025 mendatang. (Abdurrahman Fauzi).
Editor : JTV Madura