SUMENEP - Aktivitas belajar mengajar di SMK Negeri 1 Kalianget, Sumenep, Madura, terhenti. Ribuan siswa dan guru tak bisa masuk ke sekolah lantaran disegel seseorang yang mengaku ahli waris pemilik tanah. Sebagai gatinya, ribuan siswa dan guru menggelar istighotsah dan doa bersama di luar sekolah.
Ishak, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kalianget menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak yang dinilai selaku ahli waris pemilik tanah dan hasilnya mereka tetap akan melakukan penyegelan sampai segala bentuk keinginannya terselesaikan. Luas tanah yang diklaim oleh pihak ahli waris yaitu seluas 2,7 hentar yang katanya merupakan hasil keputusan pengadilan.
“Saya temui ahli waris ke rumahnya, memohon untuk dibuka karena dampaknya sudah jelas siswa tidak bisa belajar. Lah, jawaban dari ahli waris tidak akan membuka sebelum masalah ini terselesaikan. Kami menemui ahli waris itu bersama teman-teman wakil dari komite kemudian perwakilan dari cabang dinas pendidikan Kabupaten Sumenep,” ungkap Ishak.
Selain itu, pihak sekolah juga masih melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sumenep. Apabila penyegelan berlangsung lebih dari 1 hari maka pihak sekolah terpaksa akan melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring.
“Setelah doa istighotsah, anak-anak dipulangkan untuk belajar di rumah dan saya juga mengantisipasi manakala sampai besok tetap dalam kondisi seperti ini maka pembelajaran akan digelar secara daring seperti semasa covid,” tambahnya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan langsung dari pihak ahli waris perihal maksud dan tujuannya melakukan penyegelan terhadap SMK Negeri 1 Kalianget tersebut. (Wildan Lipu Prasasti)
Editor : M Fakhrurrozi