Jenazah Rizal Sampurna, pekerja migran yang meningggal dunia di Kamboja akhirnya tiba di Banyuwangi, Senin (12/5/2025) dini hari.
Jenazah tiba di kediman di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kalipuro, sekitar pukul 03.00 WIB. Isak tangis ibu Rizal, Sulastri, 54 tahun pecah tatkala jenazah tiba.
Ia juga tak kuasa menahan air mata setelah melihat kondisi putra semata wayangnya yang sudah dikafani dan dikemas dalam peti.
Para warga sekitar, Pemkab Banyuwangi serta berbagai pihak juga turut datang untuk melakukan takziyah. Jenazah kemudian dimakamkan di TPU RW 1 Lingkungan Sukowidi, sekitar pukul 08.00 WIB.
Sulastri menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang sedari awal membantu mengawal kasus putranya tersebut. Ia sudah menanti kepulangan putranya sejak lama kurang lebih sebulan lamanya.
"Terimakasih semuanya akhirnya jenazah Rizal bisa dipulangkan," kata Sulastri dengan berderai air mata.
Ia memastikan jenazah yang pulang tersebut adalah benar Rizal Sampurna. Meski sedih ia mengaku lega.
"Kondisi jasadnya bagus dan badanya utuh, berisi. Ganteng agak senyum," ujar Sulastri mengisahkan.
Seusai dimakamkan, keluarga berencana kembali menggelar tahlilan. Rencananya tahlilan digelar 2 hari, nanti malam dan esok tepat di momen 40 hari meninggalnya Rizal.
"Sebelumnya sudah kami ada tahlilan selama 7 hari. Tapi nanti malam dan besok akan kami lakukan tahlilan 40 harian," tegasnya.
Kuasa hukum keluarga Rizal, Wawan Hariyanto menambahkan biaya pemulangan Rizal yang mencapai 7.800 dolar US ditanggung oleh pemilik gedung tempat Rizal bekerja di Kamboja.
Biaya itu mengkover biaya penyimpanan jenazah hingga perjalanan sampai Bandara Juanda Sidoarjo.
Sementara untuk perjalanan kepulangan dari Bandara Juanda menuju rumah duka, jenazah Rizal dibawa menggunakan ambulans bantuan Pemkab Banyuwangi, dan patwal yang disediakan Polresta Banyuwangi.
"Pengelola gedung juga memberikan santunan untuk keluarga sebesar 1.000 Dolar Amerika," terang Wawan.
Seperti diberitakan, Rizal yang bekerja sebagai operator judi online dikabarkan meninggal di Kamboja. Informasi itu diterima secara tidak resmi oleh keluarga pada 5 April lalu. Saat itu, keluarga Rizal didatangi oleh pria paruh baya tak dikenal di rumahnya.
Orang itu datang dengan menunjukkan data diri Rizal. Ia juga meminta data kedua orang tua Rizal. Dalam pertemuan itu, pria tak dikenal tersebut belum mengabarkan bahwa Rizal telah meninggal karena serangan jantung.
Esok harinya tanggal 6 April 2025, keluarga menerima panggilan dari nomor Kamboja. Orang tersebut mengaku sebagai petugas berwajib. Ia yang mengabarkan bahwa Rizal telah meninggal.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi