SURABAYA - Sanggar Lidi Surabaya kembali mengadakan acara tahunan Dharma Seni untuk Negeri yang ke-6, dengan menampilkan pementasan teater bertajuk Grafito, karya maestro teater Surabaya, Akhudiat. Naskah Grafito, yang ditulis pada tahun 1972 sebagai karya teater pertama Akhudiat, diangkat kembali untuk menggugah pandangan tentang isu sosial yang tetap relevan hingga kini.
Totenk MT Rusmawan, sutradara sekaligus penulis naskah adaptasi Grafito, menyampaikan bahwa karya ini disesuaikan dengan karakter Sanggar Lidi. “Walaupun ditulis tahun 1972, karya Akhudiat masih relevan memotret realitas sosial Indonesia, khususnya konflik seputar hubungan beda agama dan tantangan yang menyertainya,” ungkap Totenk.
Naskah Grafito menghadirkan kisah cinta antara Limbo, seorang pemuda Katolik, dan Ayesha, seorang gadis Muslim. Hubungan mereka diuji dengan berbagai tantangan, khususnya perbedaan keyakinan yang menjadi sorotan utama. Naskah asli Akhudiat yang terdiri dari satu babak dengan dua puluh adegan ini digarap dengan pendekatan surealis, memberi ruang bagi penonton untuk merenungkan pesan yang terkandung dalam cerita.
“Akhudiat membuka ruang bagi interpretasi penonton dengan menghadirkan adegan-adegan surealis yang mengajak kita memahami berbagai makna cinta dalam kehidupan," lanjut Totenk. Dialog dalam Grafito dikemas secara kritis dan reflektif untuk menggambarkan dilema dan misteri kehidupan yang mendalam.
Pementasan kali ini akan menghidupkan karakter-karakter simbolis yang kaya akan budaya dan religi Jawa, termasuk Kyai, Pastur, serta tokoh-tokoh mitologi Dewi Ratih dan Kamajaya. Mereka hadir sebagai representasi harmoni, cinta, dan nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman.
Didukung oleh 29 aktor dari beragam latar belakang—guru, mahasiswa, siswa, dan bahkan anak-anak taman kanak-kanak—pentas Grafito mengusung energi baru dengan kehadiran aktor debutan yang membawa perspektif segar pada lakon klasik ini. Penata musik Ndimas Narko dan Bupala turut serta untuk memperkuat suasana pentas melalui iringan musik yang menyatu dengan adegan-adegan teater.
Acara Dharma Seni untuk Negeri VI ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada Akhudiat, sosok yang mengabdikan lebih dari 75 tahun hidupnya untuk dunia teater dan sastra Indonesia. Akhudiat wafat pada 7 Agustus 2021, namun warisannya dalam seni peran terus menginspirasi generasi penerus.
Pementasan Grafito akan digelar pada Selasa, 12 November 2024, pukul 19.00 WIB di Gedung Balai Pemuda Surabaya. Tiket dapat dibeli melalui situs resmi Cakrawala Kata di www.cakrawalakata.com. (*)
Editor : Iwan Iwe