LUMAJANG - Lebih dari 200 penari tradisional dari berbagai sanggar di Kabupaten Lumajang tampil memukau di bawah hutan pinus Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Pagelaran ini digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Tari Dunia yang diperingati setiap 29 April.
Dengan mengenakan busana adat dan topeng, para penari membuka pertunjukan dengan Tari Topeng Kaliwungu, tarian khas Lumajang yang ditampilkan secara rancak dan penuh ekspresi. Selanjutnya, berbagai tarian tradisional lainnya turut ditampilkan, seperti Tari Gandrung dari Banyuwangi, Tari Remong dari Surabaya, serta tarian-tarian daerah dari berbagai penjuru Nusantara.
Ketua panitia kegiatan, Silvia Eka Susanti, menjelaskan bahwa acara ini digelar sebagai upaya pelestarian budaya tradisional, sekaligus memperkenalkan kekayaan seni tari Indonesia kepada generasi muda dan masyarakat luas.
“Harapan saya kedepannya akan ada lebih banyak lagi pagelaran seperti ini, agar tari tradisional semakin dikenal dan generasi penerus tertarik untuk mempelajarinya,” ujar Silvia.
Antusiasme juga terlihat dari para peserta. Salah satu penari, Bilqis, mengaku senang bisa tampil di tengah alam terbuka bersama ratusan penari lainnya.
“Pengalamannya seru banget, seneng juga bisa ikut menari di acara ini” ungkap Bilqis.
Pagelaran ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen pelaku seni di Lumajang dalam melestarikan kebudayaan sekaligus menyambut Hari Tari Dunia dengan semarak. (Sintia Nur Affianti)
Editor : M Fakhrurrozi