PACITAN - Ratusan petani asal Desa Ketro dan Wonosidi, Kecamatan Tulakan menggeruduk kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten (DKPP) Pacitan. Mereka menuntut minimnya jatah pupuk subsidi yang selama ini diterima.
Dalam aksinya, massa datang ke kantor DKPP dengan kendaraan truk dan mendapatt kawalan ketat aparat gabungan. Sembari membentangkan sejumlah spanduk dan banner berisikan tulisan adanya dugaan mafia pupuk, Masyarakat yang tergabaung dalam Aliansi Petani Kecil Menggugat ini mendesak agar alokasi pupuk bersubsidi ditambah.
Alasannya, karena sejak dua tahun terakhir jatah pupuk subsidi dari pemerintah yang masuk ke wilayah mereka mengalami penurunan cukup drastis, bahkan nyaris langka.
"Kami mendesak agar alokasi pupuk di desa kami di tambah," ujar Suryanto koordinator aksi, Kamis (12/10/23)..
Baca Juga : Bertemu Petani di Pujon, TPN Ganjar-Mahfud Pastikan Pupuk Subsidi Terbagi Baik
Sementara itu, di Kecamatan lain seperti Tegalombo dan Bandar alokasi pupuk subsidi dari pemerintah cenderung melimpah bahkan sempai di jual ke desa mereka.
"Sebelumnya kami masih bisa mendapatkan sekitar 4 kilogram per petani, itu pun sebenarnya belum seberapa, namun semakin hari justru turun dan bahkan sampai langka, sedangkan diwilayah lain pupuk masih banyak bahkan dijual kewilayah kami," imbuhnya.
Selain menuntut tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Masa juga menuntut petugas penyuluh pertanian (PPL) yang bertugas didesa mereka agar diganti. Pun jika semua tuntutan tidak dituruti mereka mengancam menyegel kantor DKPP serta mengerahkan massa lebih banyak lagi.
"Saat ini PPL yang ada tidak berkontribusi terhadap petani," katanya.
Sementara itu Kepala DKPP Pacitan Sugeng Santoso mengakui, Pemkab tidak dapat berbuat banyak soal pupuk bersubsidi. Pasalnya alokasi pupuk bersubsidi menjadi kewenangan pemerintah Pusat.
Menurut Sugeng, yang bisa dilakukan Pemkab hanya menunggu dibukanya aplikasi E-Alokasi atau aplikasi pengganti E- RDKK. Jika sudah dibuka baru dapat dilakukan relokasi atau perbaikan data penerima pupuk bersubsidi.
"Kita sudah mengirimkan surat ulusan pembukaan E- Alokasi.Namun belum tahu kapan aplikasi bisa dibuka," ujarnya.
Soal Alokasi pupuk Kecamatan Tulakan lebih sedikit dari Kecamatan lainya, lanjut Sugeng, alokasi pupuk tahun berjalan mempertimbangkan serapan pupuk tahun sebelumnya.
"Jika serapan pupuk tahun kemarin rendah alokasi tahun ini juga rendah. Nawangan bandar dan Tegalombo serapanya tinggi," terang mantan Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Pacitan ini.(Edwin Adji)
Editor : M Fakhrurrozi