SURABAYA - Puncak acara Sembrani Bumi Nusantara di Lidah Wetan Kecamatan Lakarsantri Surabaya berlangsung pada Minggu (30/09/2024).
Dimeriahkan dengan penampilan spektakuler dari Reog Ponorogo dan seni Jaranan yang mengguncang suasana, menyatukan warga dalam keragaman budaya dan tradisi.
Penampilan Reog Ponorogo dan Seni Jaranan ini berhasil memukau penonton dengan tariannya yang energik dan sakral. Ekspresi wajah para penari dan iringan musik yang khas juga membangun suasana magis dan menggambarkan cerita legendaris yang kaya makna.
Seni Jaranan menonjolkan keanggunan kuda lumping dengan gerakan lincah penari sambil menunggangi hiasan kuda yang terbuat dari anyaman.
Baca Juga : Menggali Makna Budaya Melalui Sembrani Nusantara di Lidah Wetan Surabaya
Penampilan ini dipadukan dengan irama musik yang menggugah semangat, menciptakan pengalaman yang memikat dan membawa penonton dalam nuansa tradisi yang kental.
Sebelum dilaksanakan beberapa segmen penampilan, terlebih dahulu melakukan suguh sesaji untuk memperlancar jalannya pertunjukan.
"Suguh sesaji itu upaya kita minta ke yang di atas untuk kelancaran, keselamatan semua kru supaya gak terjadi apa-apa,” ungkap Agus selaku perwakilan dari Sanggar Wahyu Putro Taruno.
Ia juga menambahkan bahwa sanggar Wahyu Putro Taruno telah berdiri sejak tahun 2017, namun kesenian tersebut telah diajarkan dari buyut mereka. "Kesenian jaranan/kuda kepang ini dari Kediri, kalau yang Reog itu dari Ponorogo," lanjut Agus.
Sebagai salah satu dari serangkaian penutup acara Sembrani Nusantara, penampilan dari Sanggar Wahyu Putro Taruno benar-benar menyuguhkan pengalaman tak terlupakan dengan Reog Ponorogo dan kuda kepangnya.
Semua yang hadir merasakan euforia dan kehangatan dari tradisi Jawa yang beragam, menjadikan perayaan ini sebagai salah satu momen paling berkesan.
Editor : A.M Azany