BLITAR - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar tak hanya berfokus pada pemenuhan gizi siswa sekolah. Melalui sinergi dengan Koperasi Merah Putih, program ini juga dirancang untuk mendorong perekonomian lokal dengan melibatkan petani, peternak, dan pelaku UMKM setempat.
Wali Kota Blitar, Syahqul Muhibbin, menyatakan bahwa langkah ini sengaja diambil untuk menciptakan dampak ganda.
"Program MBG ini kami desain agar memiliki multipler effect. Di satu sisi, asupan gizi siswa terbantu, di sisi lain, warga pelaku usaha lokal juga ikut terberdayakan," ujar Wali Kota Syahqul Muhibbin.
Dia menekankan, bahan baku untuk program MBG seperti sayuran, telur, dan bahan lainnya diutamakan dipasok langsung dari para pelaku usaha di Kota Blitar. Koperasi Merah Putih berperan sebagai mitra rantai pasok yang mengkoordinir pengadaan bahan-bahan tersebut.
Baca Juga : Siswa SD di Kediri Semangat Belajar usai Dapat Menu MBG
Meski telah menunjukkan manfaat ganda, realisasi program ini masih terus dikejar. Dari target 60.000 penerima manfaat, saat ini program baru terealisasi sekitar 20 hingga 30 persen.
Untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang dibagikan, Pemkot Blitar melibatkan Satuan Tugas (Satgas) dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, hingga aparat keamanan. Upaya ini terbukti efektif, di mana hingga saat ini belum ada laporan kasus keracunan makanan yang terjadi.
Pemkot Blitar juga menegaskan kesiapannya untuk bertindak cepat jika ditemukan potensi masalah di lapangan. Dengan model pemberdayaan melalui koperasi ini, Pemkot Blitar optimistis Program MBG dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi pendidikan dan perekonomian warga. (Moch. Asrofi)
Editor : JTV Kediri




















