KOTA BATU - Nurochman atau yang lebih akrab disapa dengan Cak Nur yang kini maju sebagai calon Walikota Batu, membagikan kisah inspiratifnya.
Cak Nur sendiri adalah tokoh yang namanya semakin bersinar di Pilkada Kota Batu 2024.
Berawal dari kehidupan sederhana, Cak Nur kini berpasangan dengan Heli Suyanto dari Partai Gerindra. Dengan dedikasi, kerja keras, dan integritas, dia berhasil menunjukkan bahwa dirinya layak untuk menduduki posisi tertinggi dan memimpin Kota Batu.
Karir politik Cak Nur penuh dengan rintangan, membuktikan bahwa untuk menjadi pemimpin tidak harus berasal dari kalangan elit.
Baca Juga : Debat Pemungkas, Firhando Gumelar-H. Rudi: Kami Tidak Hanya Memimpin, Tapi Juga Ingin Diawasi
Di usia 55 tahun, Cak Nur yang berasal dari Desa Sumberejo telah mengalami berbagai fase karir, mulai dari pekerja honorer tukang sapu di Hotel Victory Batu hingga kemudian menjadi ketua serikat pekerja.
Pengalaman Cak Nur tidak berhenti disitu. Pada tahun 2004, ia beralih menjadi wirausahawan dan mengelola sayuran organik dan budidaya jamur tiram putih.
Pengalaman ini memberinya pemahaman tentang pentingnya ketahanan pangan, yang kemudian menjadi salah satu fokus dalam karir politiknya.
Baca Juga : Tingkatkan Perekonomian, Paslon NH Gencarkan Penguatan Modal UMKM Kota Batu
Cak Nur juga sempat menjadi Penjabat Kepala Desa Sumberejo, sebuah posisi yang diberikan berkat aktivitasnya di organisasi kemasyarakatan.
Pengalaman di Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Batu selama lima tahun dianggapnya seperti kuliah jurusan pemerintahan, memberinya wawasan mendalam tentang perencanaan kebijakan pemerintah daerah.
"Menjadi staf di Bapeda adalah pengalaman berharga bagi saya. Seperti kuliah jurusan pemerintahan, karena di Bapeda saya bisa mengetahui dan memahami bagaimana merumuskan serta melakukan perencanaan kebijakan pemerintah daerah," ujarnya, pada Jum'at (12/10/2024).
Baca Juga : Debat Ketiga, Paslon NH Janji Sediakan Balai Latihan Kerja di Kota Batu
Di dunia politik, Cak Nur aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meski awalnya partai ini tidak memiliki pengaruh besar di Batu, ia berhasil memimpin PKB menjadi salah satu kekuatan politik utama di kota ini.
Perjuangannya membangkitkan PKB di Kota Batu adalah bukti nyata dari dedikasi dan loyalitasnya.
"Tahun 2009 adalah masa sulit bagi PKB Kota Batu, tidak ada satu pun kursi legislatif yang diraih pada Pemilu saat itu, dan kondisi partai bisa diibaratkan sebagai perahu rusak yang hampir karam," kenangnya.
Baca Juga : Debat Ketiga Berakhir, KPU Kota Batu Sukses Gelar Debat Pilkada Batu 2024
Cak Nur mengingat masa sulit tahun 2009, ketika PKB tidak memenangkan satu pun kursi legislatif.
Namun, dengan strategi komunikasi yang efektif dan semangat yang tinggi, ia berhasil memulihkan partai dari kehancuran.Kini, PKB telah menjadi partai yang solid dan sukses meraih kursi di DPRD Batu.
"Langkah pertama yang saya ambil dengan menjalin komunikasi yang intensif dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar partai. Bagi saya menjaga keharmonisan dan kondisi kondusif di internal partai sangat penting. Pemimpin harus bisa mengalah demi kemajuan semua pihak dan bisa menekan ego," ujarnya.
Baca Juga : Silaturahmi ke Tokoh Katolik, Firhando Gumelar Pastikan Batu Kota Persatuan
Kepemimpinan Cak Nur di PKB membawanya ke tingkat yang lebih tinggi dalam politik. Ia terpilih sebagai anggota DPRD Batu dan menjadi Wakil Ketua DPRD di dua periode berikutnya.
"Saya pernah sampai ngetik sendiri. Meski menjabat sebagai ketua, saya tidak punya tim yang lengkap kala itu, kursi DPRD saja tidak ada. Kami bahkan pernah urunan untuk sekadar membiayai operasional partai. Itu semua demi menjaga eksistensi PKB di Kota Batu," katanya.
Pada Pileg 2024, ia bahkan berhasil membawa PKB meraih suara terbanyak, mengungguli PDIP yang sebelumnya dominan di Kota Batu.
"From Zero to Hero, mungkin bisa dibilang seperti itu. PKB bisa seperti ini sebenarnya bukan karena saya tapi peran serta semua kader," ucapnya.
"Partai ini bukan milik saya, tapi milik para ulama. Tugas saya adalah menjaga agar warisan ini terus eksis dan dihormati di tengah masyarakat," imbuhnya.
Kini, dengan dukungan penuh dari DPP PKB, Cak Nur maju dalam Pilkada Kota Batu 2024 bersama Heli Suyanto dari Partai Gerindra.
Dukungan masyarakat terlihat jelas, seperti pada acara 'Mlaku Bareng Cak Nur' yang diikuti oleh puluhan ribu warga Kota Batu.
Cak Nur berkomitmen untuk membawa Kota Batu ke arah yang lebih baik melalui visi 'Mbatu SAE', dengan fokus pada pengembangan yang madani, berkelanjutan, agrokreatif, terpadu, unggul, sinergis, akomodatif, dan ekologis.
"Banyak hal itu membuat saya semakin semangat, seperti mendapat spirit memenangkan Pilkada 2024 Kota Batu. Jika terpilih kami berkomitmen untuk membawa Kota Batu ke arah yang lebih baik, selaras dengan karakteristik warga Batu melalui visi mereka yaitu 'Mbatu SAE' sebagai landasan perjuangan yang memiliki akronim dari Madani, Berkelanjutan, Agrokreatif, Terpadu, Unggul, Sinergi, Akomodatif, dan Ekologis," katanya.
Misinya akan dijabarkan dalam 9 program Nawa Bhakti, yang mencakup peningkatan insentif bagi petugas pelayanan masyarakat, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan sektor pertanian.
Perjalanan Cak Nur dari seorang pekerja honorer hingga menjadi calon kuat dalam Pilkada Kota Batu adalah cerita inspiratif yang membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras dapat mengubah nasib seseorang.(*)
Editor : M Fakhrurrozi