KOTA BATU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur terus melakukan upaya pencegahan dan mitigasi bencana di sejumlah wilayah. Kali ini, BPBD Jatim melakukan aksi revegetasi dan penanaman pohon di sejumlah lokasi rawan bencana.
Sedikitnya, 3500 bibit pohon telah ditanam Tim BPBD dengan berkolaborasi bareng stakeholder kabupaten/kota dan relawan di sejumlah tempat. Di antaranya, di Kawasan Hutan Lindung Kelurahan Oro-Oro Ombo Kota Batu, kawasan hutan Desa Rengel Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban dan di Dukuh Guyangan Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.
Khusus di Ponorogo, aksi penanaman pohon yang berlangsung pekan lalu, dihadiri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Ponorogo bersama sejumlah Kepala OPD dan Kalaksa BPBD setempat, Masun.
Hadir pula, Tenaga Ahli BPBD Jatim Bige Agus Wahyuono, Kepala Desa Tugurejo dan perwakilan sejumlah relawan.
Baca Juga : Anggaran BMKG Dipotong, Warga Pacitan Khawatir Ganggu Sistem Peringatan Bencana
Adapun jenis bibit yg ditanam, meliputi, 500 bibit Alpukat, 500 bibit Jambu air, 500 bibit Durian dan 500 bibit Kelengkeng.
"Kami berharap agar bibit yg sudah ditanam ini bisa dirawat semaksimal mungkin, sehingga dapat berdampak, baik bagi kelestarian lingkungan maupun bagi produktivitas desa," ujar Bupati Sugiri Sancoko usai melakukan penanaman pohon.
Terpisah, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto usai memimpin apel di kantornya, Senin (17/2/2025), mengapresiasi upaya revegetasi yang dilakukan Tim BPBD Jatim bareng para relawan dan Tim Kabupaten/Kota di sejumlah area rawan bencana.
Baginya, aksi tandur-tandur ini merupakan aksi nyata yang sangat penting sebagai upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana di masa-masa mendatang.
Sebab, sepanjang tahun ini, banyak kejadian bencana yang diakibatkan oleh maraknya alih fungsi lahan, dari pohon tegakan penyanggah hujan menjadi lahan pertanian.
Plt. Kabid PK BPBD Jatim Dadang Iqwandy menambahkan, untuk tahun ini pihaknya menargetkan penanaman 10 ribu bibit pohon di sejumlah daerah rawan bencana.
Bibit pohon yang dipilih pun merupakan bibit tanaman produktif, agar selain berfungsi mencegah longsor dan banjir, hasilnya juga bisa bermanfaat secara ekonomis bagi masyarakat sekitar.
"Prinsipnya, jika kita jaga alam. Maka, alam yang akan jaga kita," ujar Kalaksa Gatot Soebroto berpesan. (*)
Editor : M Fakhrurrozi