BLITAR - Peringatan 100 hari wafatnya Uswatun Hasanah, korban mutilasi asal Desa Sidodadi, Garum, Kabupaten Blitar, dipadati ribuan jemaah dari berbagai daerah. Acara yang berlangsung khidmat ini digelar di sebuah masjid yang sekaligus diresmikan pada hari yang sama. Doa bersama dan lantunan Sholawat Nariyah menggema sepanjang malam, dipimpin oleh grup sholawat Al Mughits binaan Gus Shon.
Tidak hanya diisi dengan sholawat, acara ini juga menghadirkan pengajian dari Gus Syarifuddin Yahya, mubaligh asal Kediri, yang memberikan tausiyah bertema ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah.
Ayah tiri almarhumah, Hendi Suprapto, mengungkapkan rasa haru dan syukurnya atas antusiasme masyarakat. “Saya bersyukur sekali, banyak yang mendoakan almarhumah. Semoga amal ibadahnya diterima dan dia mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan,” ujarnya penuh haru.
Baca Juga : Keluarga Korban Mutilasi Ngawi Berharap Pelaku Dihukum Mati
Muhammad Ainur Rofiq, salah satu donatur acara, juga menyampaikan simpatinya terhadap masa lalu Uswatun Hasanah. “Dia anak yang berbakti, meskipun hidupnya tidak mudah dan kurang kasih sayang sejak kecil. Saya merasa perlu ikut mendoakan,” ungkapnya.
Sejak sore hari, ratusan pengunjung terus berdatangan memenuhi area pengajian. Banyak dari mereka datang khusus untuk mengikuti doa bersama dan menyaksikan penampilan sholawat yang sudah lama dinantikan. (Qithfirul Aziz)
Editor : JTV Kediri