MAKKAH - Distribusi kartu Nusuk bagi calon jemaah haji Indonesia belum berjalan lancar. Hingga hari ketiga pergerakan jemaah dari Madinah menuju Makkah, Senin (12/5), masih ada sebagian jemaah yang belum menerima kartu identitas penting tersebut. Kartu Nusuk merupakan syarat utama bagi jemaah untuk masuk Makkah dan mengakses Masjidil Haram, serta mengikuti puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Namun Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Muhammad Hanafi menegaskan tidak ada yang perlu dikawatirkan atas keterlambatan pembagian kartu tersebut. Muchlis menjamin, pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah langkah agar jemaah tetap bisa beribadah dengan nyaman dan aman meski belum mengantongi kartu tersebut.
“Yang belum mendapatkan kartu Nusuk tidak perlu khawatir. Tetap bisa masuk Masjidil Haram, dan seluruh layanan ibadah tetap dijalankan,” tegas Muchlis saat konferensi pers di Kantor Daker Makkah, Minggu (11/5).
Baca Juga : PPIH Embarkasi Surabaya Tunda Keberangkatan Calon Haji Lansia yang Alami Demensia
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan aturan, kartu Nusuk harus dibagikan maksimal 1x24 jam setelah kedatangan jemaah di Arab Saudi. Namun, proses di lapangan sering kali menemui kendala. Di Madinah, misalnya, saat petugas syarikah datang membagikan kartu, banyak jemaah tidak berada di kamar karena sedang beribadah arba’in atau beristirahat.
Muchlis menyebutkan, perbedaan sistem pelayanan di Makkah yang berbasis syarikah membuat proses distribusi tidak sesederhana di Madinah yang menggunakan sistem kloter. Akibatnya, pembagian harus mengikuti skema layanan masing-masing perusahaan penyedia layanan haji.
Meski demikian, PPIH menegaskan bahwa jemaah tetap difasilitasi. Petugas syarikah akan mendampingi jemaah yang belum memiliki kartu Nusuk saat memasuki area Masjidil Haram. Selain itu, jemaah diberikan identitas alternatif dari syarikah dan sudah memiliki kalung identitas dari Kementerian Agama.
Baca Juga : Menabung 13 Tahun, Muayatur Siap Jalani Ibadah Haji Meski Hanya dengan Satu Kaki
“Kami pastikan jemaah tetap bisa beribadah di Masjidil Haram. Askar (petugas keamanan) Saudi juga sudah diberi pemahaman soal pendampingan ini,” ujar Muchlis.
Ia juga mengimbau jemaah untuk tidak panik jika belum menerima kartu Nusuk, selama aktivitas mereka hanya berkisar antara hotel dan Masjidil Haram. Namun, untuk bepergian keluar Makkah seperti ke Jeddah, kartu Nusuk tetap wajib dibawa. Muchlis menambahkan, layanan dasar seperti akomodasi, konsumsi tiga kali sehari, transportasi, hingga bimbingan ibadah, tetap diberikan kepada seluruh jemaah tanpa terkecuali.
Baca Juga : PPIH Ingatkan Jemaah Haji Indonesia Tak Langgar 5 Larangan di Masjidil Haram
“Kami ingin jemaah tidak terbebani urusan administrasi. Fokus saja beribadah. Semua sudah diantisipasi agar proses haji berjalan aman dan nyaman,” tutupnya. (*)
Editor : A. Ramadhan