MOJOKERTO - Pada 22 hingga 24 November 2024 mahasiswa AMN atau Asrama Mahasiswa Nusantara mengikuti kegiatan outbound selama tiga hari di Duyung Trawas Hill, Dusun Bantal, Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini dirancang untuk mempererat kebersamaan, melatih kepemimpinan, dan memperdalam pemahaman tentang kebhinekaan di antara mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan dimulai pada Jumat, 22 November 2024, dengan keberangkatan peserta dari Surabaya menuju lokasi acara. Setibanya di Duyung Trawas Hill, peserta langsung diarahkan mengikuti apel pembukaan yang dipimpin oleh Manajer Pembinaan AMN. Malam hari, peserta menerima materi bertema Life is Journey, yang memberikan inspirasi tentang perjalanan hidup sebagai mahasiswa penerima beasiswa. Materi ini juga mendorong peserta untuk memanfaatkan setiap peluang yang mereka miliki selama masa pendidikan.
Hari kedua, peserta diajak untuk mengikuti permainan estafet bola, di mana mereka harus menjaga bola tetap berada di jalur hingga garis finish. Tantangan ini dirancang untuk melatih kerja sama, strategi, dan komunikasi antar anggota tim. Tantangan berikutnya adalah mengharuskan peserta menjelajahi area Duyung Trawas Hill, termasuk medan seperti jalan setapak berbatu dan persawahan. Peserta diberikan peta untuk menemukan pos-pos tertentu dan menyelesaikan misi di setiap pos.
Kegiatan dilanjutkan pada malam hari. Berdasarkan pantauan tim Portal JTV, kegiatan dilaksanakan di sekitar api unggun menjadi momen refleksi bagi peserta. Cahaya api yang hangat mengiringi renungan mendalam tentang pentingnya kebersamaan dan saling menghormati antar anggota kelompok.
Baca Juga : Asrama Mahasiswa Nusantara Surabaya: Merajut Keberagaman, Mencetak Prestasi
Peserta juga diajak berbagi pengalaman mereka selama kegiatan berlangsung. Salah satu momen yang berkesan adalah pelaksanaan penciuman bendera. Dengan penuh khidmat, peserta mencium bendera Merah Putih sebagai simbol penghormatan kepada bangsa Indonesia dan wujud komitmen mereka untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Hari ketiga ditutup dengan salah satu misi paling menantang, yaitu menjaga lilin tetap menyala selama perjalanan. Para peserta harus melindungi lilin dari siraman air yang diberikan oleh mentor di sepanjang rute. Kemudian dilanjutkan dengan sesi evaluasi dan debriefing, peserta membahas pengalaman serta pelajaran yang mereka dapatkan dari rangkaian acara. Apel penutupan menjadi penanda berakhirnya kegiatan outbound. Pada apel ini, penghargaan diberikan kepada kelompok terbaik dan peserta teraktif sebagai bentuk apresiasi atas upaya mereka.
Wakil Kepala Asrama sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UPN "Veteran" Jawa Timur, Prof. Dr. Drs. Lukman Arif, M.Si., menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan outbound ini adalah untuk menciptakan hubungan yang harmonis di tengah keberagaman budaya mahasiswa AMN. “Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa dari berbagai daerah dengan budaya yang berbeda. Kami berharap melalui kegiatan ini, para mahasiswa dapat saling memahami dan menghargai keberagaman yang ada di Indonesia,” ujar Prof. Lukman.
Beliau juga menambahkan pentingnya pembentukan jiwa kepemimpinan yang kuat melalui kegiatan seperti outbound ini. “Kami memberikan berbagai tantangan yang melibatkan kerja sama dan pengambilan keputusan bersama dalam tim. Ini adalah kesempatan untuk melatih mahasiswa dalam memimpin dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama,” jelasnya.
Clara Pardede, mahasiswa asal Medan, menuturkan hal yang menjadi pengalaman berkesan baginya. “Dalam setiap kelompok, selalu ada leader yang memimpin tim. Namun, seorang pemimpin tidak hanya memberi arahan, tetapi juga ikut bekerja dan memikirkan strategi bersama anggota tim. Kami belajar bahwa tidak semua orang bisa berbicara sekaligus, dan seorang leader harus mampu mengatur agar strategi yang dibuat dapat dijalankan bersama. Di sini, penting untuk memiliki kemampuan smart leadership dan kerja sama tim yang kuat,” ungkapnya.
Dalam wawancara dengan tim Portal JTV, Fredy Itlay yang merupakan mahasiswa asal Papua juga mengaku mendapat banyak pelajaran berharga dari kegiatan ini. “Kami harus bekerja sama agar lilin tetap menyala. Dari situ, saya belajar pentingnya kekompakan dan kepercayaan dalam tim,” ujarnya.
Selain itu, ia juga berharap agar keberagaman yang ada di AMN terus menjadi kekuatan untuk bersatu. “Kita berasal dari berbagai suku bangsa dan daerah yang berbeda-beda. Pesan saya, jangan memandang teman berdasarkan asal mereka, tetapi tetaplah bersatu, jaga kerukunan, dan saling percaya,” tambah Fredy.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan AMN, di antaranya Kepala Asrama sekaligus Wakil Rektor Bidang Akademik UPN "Veteran" Jawa Timur, Prof. Dr. Euis Nurul Hidayah, Ph.D.; Direktur Asrama Kolonel Laut (PM/P) Dr. Bambang S. Irianto, S.H., M.H., M.Tr.Hanla.; Sekretaris Asrama Faiza Ulil Abshar Ash Shafa, A.Md.; Manajer Pengasuhan Dr. Sutrisno, M.Hum.; Manajer Pembinaan Arrum Yulian Willyanda, M.S.; serta perwakilan dari BIN Daerah Jawa Timur, bapak Iman Kartiko.
Tim Portal JTV yang hadir di lokasi mencatat suasana kegiatan yang penuh semangat. Lokasi Duyung Trawas Hill dengan keindahan alamnya menjadi tempat ideal untuk membangun kebersamaan, kerjasama, dan kepemimpinan di antara mahasiswa AMN. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya belajar menyelesaikan tantangan, tetapi juga mempererat hubungan dengan teman-teman mereka dari berbagai daerah.
Editor : A.M Azany