SURABAYA - Semarak tradisi sedekah bumi Warga Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya dilakukan dengan menggelar acara Sembrani Nusantara. Acara ini digelar setiap akhir pekan sepanjang bulan September 2024.
Rangkaian acara diawali dengan Pentas Seni Ludruk pada Sabtu (7/9/2024) yang bertempat di Pasar Ndeso Lidah Ndonowati Lidah Wetan Gang XI. Dilanjutkan dengan lomba mewarnai tingkat PAUD dan TK se-Kelurahan Lidah Wetan pada keesokan harinya.
Pada Minggu (15/9/2024), kegiatan diisi dengan Jalan Sehat Tradisional di Pasar Ndeso Lidah Ndonowati Lidah Wetan Gang XI. Sepekan kemudian berlangsung Napak Tilas Bumi Nusantara dengan start di Cagar Budaya Kota Surabaya Makam Joko Borek dan finis di Balai Kota.
Acara berlanjut dengan Sinau dan Sarasehan Seni dan Budaya di Lapangan Jagad Edan Halaman Kantor Keluruhan Lidah Wetan pada Kamis (26/9/2024). Dua hari setelahnya digelar Khataman dan Sema'an Al-Quran Bersama dan tasyakuran/tumpengan massal.
Baca Juga : Menggali Makna Budaya Melalui Sembrani Nusantara di Lidah Wetan Surabaya
Pada acara tasyakuran ini, terdapat sekitar 500 tumpeng yang merupakan sumbangan setiap kepala keluarga di wilayah Lidah Wetan, mencakup Gang I hingga Gang XI.
Acara ini berlangsung pada pukul 19.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB yang bertempar di sepanjang Jalan Tengah dari Gang I hingga Gang XI dan berpusat di Pesarean Raden Sawunggaling.
Puncak acara Sedekah Bumi Sembrani Bumi Nusantara berlangsung pada Minggu (29/9/2024). Beragam acara digelar mulai dari Pagelaran Seni dan Budaya Lembaga Pendidikan hingga Seni Wayang Kulit Ki Dalam Wardono.
Tidak hanya ajang perayaan, acara ini menjadi kesempatan untuk melestarikan tradisi dan memperkuat nilai-nilai budaya lokal. Semua warga tampak antusias berkumpul dan melakukan doa bersama sebelum menyantap tumpeng mereka. Suasana hangat kebersamaan para warga memenuhi atmosfer Lidah Wetan.
Suswandi Kusumah selaku ketua humas LPMK Lidah Wetan memaparkan tujuan acara ini. Salah satunya untuk menjaga hubungan antar masyarakat dan menegaskan bahwa satu sama lain saling membutuhkan.
"Intinya semua warga harus guyub rukun juga saling toleransi antar seluruh umat beragama sebagai bentuk sosial kita dan hubungan silaturrahmi kepada seluruh warga masyarakat," kata Suswandi.
Ia juga menambahkan bahwa acara sedekah bumi ini dilaksanakan secara kondisional dan biasanya diadakan pada bulan September atau Oktober. Warga setempat mengungkapkan harapan mereka agar kegiatan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang demi menjaga kebersamaan dan kearifan lokal di Lidah Wetan.
Editor : A.M Azany