Setiap daerah Indonesia memiliki kesenian tari yang khas dan unik. Begitupun dengan daerah Jawa Timur yang memiliki beragam kesenian tari, bahkan ada yang sudah go International. Oleh karena itu, masyarakat harus mengenal tari yang ada di Jawa Timur agar tetap lestari.
Tari sendiri merupakan suatu gerakan estetika yang mengandung keindahan dan nilai seni. Biasanya kesenian ini diwarisi secara turun temurun. Sehingga tarian menjadi identitas dan melekat bagi daerah tersebut.
Jawa Timur kaya akan budaya tari yang beragam. Mulai dari tari yang dibawakan tunggal hingga kelompok. Berikut ini tari tradisional Jawa Timur yang harus diketahui dan tentunya dilestarikan.
Baca Juga : Jawa Timur Masuki Puncak Musim Hujan, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem
Reog merupakan seni tari tradisional Jawa Timur yang berasal dari kabupaten Ponorogo. Dalam penampilannya tari reog ada beberapa penari yang meliputi, penari dhadhak merak, jathilan, warok, pemeran klono sewandono dan patih bujangganong. Masih banyak masyarakat yang belum mengenal kisah dari tari reog itu sendiri.
Dulu reog tak lepas dari tradisi gemblakan, yaitu seorang laki-laki yang dipelihara oleh warok sebagai pengganti wanita. Namun seiring perkembangan zaman tradisi ini sudah tidak ada. Kini reog dilestarikan sebagai warisan budaya tak benda.
Tari Jejer Gandrung
Baca Juga : BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Jawa Timur Waspada Pasang Air Laut Maksimum
Tari tradisional ini berasal dari daerah Banyuwangi yang kini menjadi ikon kabupaten tersebut. Sebutan Jejer Gandrung berasal dari bahasa oasing, bahasa yang berasal dari Banyuwangi yaitu “jejer” berarti ditampilkan dan “gandrung” berarti senang.
Jejer Gandrung dimainkan oleh beberapa remaja yang memiliki paras rupawan. Biasanya ditampilkan di acara resmi maupun tidak resmi seperti, pernikahan, khitanan dan tujuh belasan.
Tari Remo
Baca Juga : BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 16 Januari
Kesenian tradisional tari asal Jawa Timur lainnya adalah Tari Remo. Dalam pementasan Tari Remo dibagi menjadi beberapa jenis tarian. Yang membedakan Tari Remo dengan tarian lainnya adalah gerakan kaki yang lincah serta dinamis.
Bimo, dkk, (2022: 54) menyatakan bahwa Tari Remo berasal dari kata remong yang memiliki arti sampur. Jadi ketika menampilkan tarian, para penari menggunakan sampur. Tari Remo sendiri dulunya digunakan sebagai pembuka pertunjukan ludruk, tapi kini juga digunakan untuk menyambut tamu agung.
Adapun jenis Tari Remo yaitu, Remo Boletan, Remo Surabaya, dan Remo Sawunggaling. Ketiga jenis Tari Remo tersebut memiliki cita khas masing-masing.
Baca Juga : Gladies Lariesa Siap Perkuat Timnas Loncat Indah di SEA Games 2025
Tari Thengul
Tari ini berasal dari daerah Bojonegoro yang dipentaskan sebagai tari penyambutan. Biasanya diperagakan oleh 5 hingga 10 orang putri yang diiringi oleh musik gamelan.
Tari Thengul cukuplah unik karena penari dirias menyerupai tokoh wayang. Memang tari tradisional ini memiliki arti pergerakan tubuh manusia yang menyerupai wayang, dengan tambahan koreografi.
Baca Juga : Hujan dengan Intensitas Beragam Berpotensi Guyur Jawa Timur di Malam Tahun Baru
Tari Lenggang
Salah satu tari yang berasal dari kota Surabaya adalah Tari Lenggang. Tarian ini diperagakan oleh wanita dengan gerakan yang indah serta anggun. Tari Lenggang Surabaya diadaptasi dari pengembangan Tari Tanda’an atau Ledek Tayub dan Sandur Madura yang sebelumnya sudah ada.
Editor : A.M Azany