MOJOKERTO - Mojokerto merupakan sebuah wilayah di Provinsi Jawa Timur yang mempunyai julukan sebagai Spirit of Majapahit.
Ini tidak terlepas dari faktor sejarah yang mendasarinya. Mojokerto merupakan pusat pemerintahaan Kerajaan Majapahit pada abad 14, terutama di wilayah Trowulan.
Hal tersebut menjadikan Mojokerto memiliki banyak situs jejak peninggalan Kerajaan Majapahit, mulai dari prasasti hingga candi di beberapa tempat dengan mayoritas di Trowulan.
Terdapat enam candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada di wilayah Mojokerto.
Baca Juga : Raka Raki Bersama Duta Budaya dan Pariwisata Religi Jawa Timur Ajak Gen Z Promosikan Budaya dan Pariwisata
1. Candi Wringin Lawang
Terletak di Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto. Candi Wringin Lawang ini berbentuk gapura megah dengan tinggi 15 meter yang berfungsi sebagai pintu masuk ke ibu kota Kerajaan Majapahit.
Diberi nama “Wringin Lawang”, karena dalam bahasa Jawa berarti ‘Pintu Beringin’ dengan maksud adanya pohon beringin disamping candi.
Baca Juga : BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Timur Berlangsung Sepekan ke Depan
Candi Wringin Lawang dibuka untuk wisatawan umum setiap hari, mulai pukul 07.00–17.00 WIB, dengan membeli tiket seharga Rp4.000 untuk dewasa dan Rp2.000 untuk anak-anak.
2. Candi Bajang Ratu
Dengan bentuk gapuranya, Candi Bajang Ratu menjadi salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto.
Baca Juga : East Java Heritage Party, Bentuk Kepedulian dan Perayaan Warisan Budaya Indonesia
Nama “Bajang Ratu” diperkirakan merujuk pada masa pemerintahan Raja Jayanegara (1309–1328 M). Dalam bahasa Jawa Kuno, Bajang berarti muda, hal ini merujuk pada masa muda Raja Jayanegara sebelum naik tahta.
Fungsi Candi Bajang Ratu sendiri diduga untuk menghormati Raja Jayanegara. Candi ini buka setiap hari dari pukul 07.00–17.00 WIB dengan tiket masuk seharga Rp3.000 per orang.
3. Candi Brahu
Baca Juga : Pesona Desa Wisata Terbaik Jawa Timur yang Wajib Dikunjungi
Bentuknya yang menyerupai stupa menjadikan Candi Brahu sebagai salah satu candi terbesar di Jawa Timur.
Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto menjadi tempat berdirinya candi ini. Nama “Brahu” diperkirakan berasal dari kata “Wanaru” atau “Warahu” yang merujuk pada bangunan suci yang terdapat pada Prasasti Alasantan yang ditemukan di sekitar candi.
Candi bersejarah ini buka setiap hari mulai pukul 07.00–16.00 WIB, dengan tiket seharga Rp 3000 per orang.
Baca Juga : 5 Alat Musik Tradisional Khas Jawa Timur
4. Candi Tikus
Candi Tikus ditemukan sekitar abad ke-13 hingga abad ke-14, tepatnya tahun 1914 di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto.
Candi ini dipugar tahun 1985, dinamakan “Tikus” karena pada proses pemugaran terdapat banyak tikus yang mengerubungi candi.
Candi Tikus sendiri diperkirakan berfungsi sebagai tempat pemandian atau ritual, karena sekelilingnya yang dipenuhi air.
Sama seperti candi dalam komplek Trowulan lainnya, Candi Tikus buka setiap hari dari pukul 07.00–16.00 WIB. Tiketnya pun terjangkau hanya Rp3000 baik dewasa dan anak-anak.
5. Candi Gentong
Berlokasi di sebelah timur Candi Brahu. Candi Gentong ditemukan tahun 1889 dan dipugar tahun 1994 hingga 2004.
Pada saat proses pemugaran, Candi Gentong masih berupa gundukan tanah yang ditengah-tengahnya terdapat lubang, serta ditemukan banyak fragmen gentong disekitar candi.
Hal ini menjadi alasan mengapa candi ini dinamakan “Gentong”. Terdapat dua kompleks percandian pada Candi Gentong.
Candi Gentong I terletak di sebelah utara dengan dikelilingi oleh bagunan kecil sesuai arah mata angin. Sementara, Candi Gentong II terletak berseberangan di sisi selatan dengan ukuran yang lebih kompleks dan besar.
6. Candi Kedaton
Berlokasi di Desa Sentonorejo, Trowulan, tepatnya 500 meter dari Pendopo Agung. Pada saat ditemukan tahun 1930-an kondisi candi hanya tersisa bangunan kaki saja.
Terdapat sumur tua dalam komplek candi, sumur ini dinamakan “Sumur Upas” karena konon airnya yang beracun. Oleh karena itu, sumurnya ditutup oleh pengelola candi.
Candi Kedaton sendiri dipugar cukup lama, yaitu tahun 1996–2003 oleh Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur. Berbeda dengan candi dalam komplek Trowulan lain, Candi Kedaton buka 24 jam setiap harinya, dengan harga tiket Rp3.000.
Editor : Khasan Rochmad