Saya seorang ibu rumah tangga dengan dua anak kecil. Akhir-akhir ini saya merasa cepat marah, bahkan pada hal-hal kecil yang dilakukan anak-anak saya. Saya merasa lelah dan kadang merasa bersalah setelah marah. Saya ingin menjadi ibu yang lebih sabar, tapi sulit mengendalikan emosi. Apakah ini pertanda stres? Bagaimana cara saya bisa lebih tenang dalam menghadapi hari-hari saya di rumah?
Lita, Surabaya
Jawaban :
Terima kasih atas keterbukaan Anda dalam membagikan situasi yang Anda alami. Sebagai Ibu Rumah Tangga dengan anak-anak kecil, situasi yang Anda alami adalah hal yang juga sering dihadapi oleh para Ibu lainnya. Perasaan kesal, cepat marah, lelah, dan rasa bersalah bergantian memang bisa menjadi tanda-tanda stres. Hal ini merupakan respons tubuh terhadap tekanan berlebihan yang muncul sebagai akibat dari situasi yang Anda alami.
Berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab dari situasi yang Anda alami antara lain adalah:
1.Kelelahan fisik dan mental
Mengurus anak, terutama anak-anak kecil (balita) memang sangat melelahkan. Tidak jarang hal ini ini juga membuat para ibu kurang tidur atau mengalami pola tidur yang terganggu. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan kronis, dan hal ini juga dapat membuat emosi menjadi lebih sulit dikendalikan.
2.Tuntutan yang berlebihan dari diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar.
Tuntutan untuk mengasuh anak, baik tuntutan dari lingkungan maupun ekspektasi berlebihan dari diri sendiri mengenai peran sebagai seorang Ibu, sering kali dapat menjadi penyebab dari tekanan-tekanan yang dirasakan. Tuntutan berlebihan dan ekspektasi berlebihan dari diri sendiri juga dapat memunculkan perasaan bersalah, yang selanjutnya memunculkan emosi-emosi negatif dalam diri.
3.Kurangnya dukungan dalam melakukan pengasuhan
Mengasuh anak-anak kecil memang sangat melelahkan. Kurangnya dukungan dari anggota keluarga lainnya, misalnya dari pasangan atau anggota keluarga lainnya, dapat membuat Ibu merasa sendiri dalam mengasuh anak. Hal ini juga membuat pengasuhan terasa lebih berat.
Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut:
Pertama, berikan waktu untuk Anda beristirahat cukup. Kelelahan yang kronis dapat membuat kondisi emosi Anda mudah terganggu.
Kedua, berikan waktu juga bagi Anda untuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati. Sekalipun hanya 10-15 menit sehari, aktivitas yang dapat Anda nikmati misalnya mendengarkan musik, bernyanyi, membaca, dapat mengembalikan energi emosional Anda.
Ketiga, berikan apresiasi pada diri sendiri untuk hal-hal positif yang telah Anda lakukan dalam pengasuhan.
Keempat, jika memungkinkan, diskusikan dengan pasangan atau anggota keluarga yang lain supaya Anda memiliki waktu jeda untuk istirahat atau untuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati juga, sebagai kesempatan untuk mengembalikan energi Anda.
Kelima, kalaupun Anda menjadi tidak sabar dalam bersikap terhadap anak-anak dan Anda merasa bersalah karenanya, tenangkanlah diri Anda dan katakan bahwa Andapun sedang dalam proses belajar.
Memperhatikan kebutuhan fisik dan kebutuhan psikis dirii, seperti istirahat, apresiasi diri, dan relaksasi, bukanlah tindakan yang mementingkan diri sendiri. Sebaliknya, hal ini sangat penting untuk memastikan Anda dapat menjalankan tugas pengasuhan dengan lebih efektif.
Selamat menjalankan tugas pengasuhan! Tetap semangat dan jangan lupa menjaga diri, karena kesejahteraan Anda adalah kunci untuk memberikan pengasuhan yang sehat. (*)
Prof. Dra. Jenny Lukito Setiawan, M.A, Ph.D., Psikolog
School of Psychology, Universitas Ciputra Surabaya
https://www.ciputra.ac.id/psy/
Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau email: portal@jtv.co.id, sertakan data diri seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan foto KTP.
Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!
Editor : Iwan Iwe