JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MGB) mulai dijalankan pada Senin (6/1/205) dengan tersebar di 26 provinsi Indonesia.
Dengan pelaksanaan tersebut, program MBG ini tidak hanya menjadi upaya perbaikan gizi anak-anak di Indonesia, melainkan juga sebagai sarana penguatan karakter.
Menurut Menteri Pendidikan, Dasar, dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, program MBG juga menjadi pendidikan karakter bagi anak-anak.
Pendidikan karakter yang dimaksud adalah mengenai adab sebelum dan ketika makan. Ini termasuk setelah makan yang harus dilatih.
Baca Juga : Program MBG Diluncurkan, Khofifah: Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas
"Kepada para guru-guru di sekolah-sekolah, kami tekankan bahwa Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar makannya, tetapi harus menjadi bagian dan pendidikan karakter," ujar Abdul Mu'ti di Jakarta, Selasa (7/1/2025), dikutip dari ANTARA.
"Kemudian, melatih tanggung jawab, melatih toleransi, dan juga kemandirian, dan berbagai karakter utama lainnya."
"Sehingga sekali lagi, pelaksanaan makan bergizi gratis di sekolah itu, selain untuk meningkatkan kekuatan fisik, juga kekuatan intelektual, dan juga aspek-aspek lain yang berkaitan dengan karakter dan kepribadian utama," imbuhnya.
Adanya program MBG ini merupakan upaya pemerintah untuk memperkuat program dari sekolah sehat kepada para siswa.
Mendikdasmen juga mengungkapkan bahwa program ini diharapkan bisa menjadi indikator kesehatan siswa Indonesia ke depannya.
Diketahui, sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG tersebar sebagai tempat untuk menyediakan makanan bergizi di 26 provinsi.
Jumlah tersebut akan ditambah secara bertahap hingga 937 titik di akhir bulan Januari 2025 dengan harapan bisa menjangkau 3 juta penerima manfaat.
Editor : Khasan Rochmad