Menu
Pencarian

Memahami Ageisme dan Penyebab Mengapa Masih Terjadi pada Era Modern

Linda Srinita - Selasa, 5 November 2024 10:34
Memahami Ageisme dan Penyebab Mengapa Masih Terjadi pada Era Modern
Pengertian ageisme dan alasan mengapa masih terjadi pada era modern. (Foto: Pexels)

Ageisme, atau diskriminasi usia, merujuk pada pandangan negatif dan stereotipe yang ditujukan kepada individu berdasarkan usia mereka.

Istilah tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Robert N. Butler pada tahun 1969 untuk menggambarkan diskriminasi yang dialami oleh orang dewasa yang lebih tua. 

Ageisme sering kali muncul dalam berbagai bentuk, seperti stereotipe negatif, perlakuan diskriminatif di lingkungan kerja, serta pengabaian terhadap pengalaman dan kemampuan seseorang yang dinilai berdasarkan usia mereka. 

Lantas apa yang menjadi penyebab terjadinya ageisme dan mengapa fenomena ini masih berlangsung pada zaman yang modern ini?

Bentuk-bentuk ageisme

Ageisme dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti.

1. Ageisme di tempat kerja

Orang dewasa yang lebih tua sering dipandang sebelah mata dalam hal kemampuan beradaptasi dengan teknologi terbaru dan dianggap kurang produktif.

Pandangan ini dapat menghambat mereka dalam meraih promosi atau bahkan mendapatkan pekerjaan baru.

Di sisi lain, orang dewasa yang lebih muda sering kali dinilai kurang berpengalaman, sehingga dianggap tidak memenuhi syarat untuk posisi tertentu.

2. Stereotipe negatif

Stereotipe yang melekat pada orang tua menciptakan pandangan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru atau memberikan kontribusi yang berarti.

Hal ini juga berlaku bagi generasi muda yang sering dinilai sebagai individu terlalu impulsif atau kurang bertanggung jawab. 

3. Stereotipe sosial

Ageisme juga muncul dalam aspek sosial. Masyarakat cenderung menilai individu berdasarkan usia mereka.

Ini bisa muncul seperti pandangan bahwa orang tua lebih "kuno" atau "ketinggalan zaman". Sementara, kaum muda kerap dianggap kurang pengalaman.

Mengapa ageisme masih terjadi?

Meskipun kita berada pada zaman modern dengan kemajuan teknologi dan kesadaran sosial yang tinggi, ageisme masih tetap ada karena berbagai faktor, yaitu:

1. Kekhawatiran ekonomi

Dalam berbagai situasi, perusahaan lebih memilih karyawan yang lebih muda untuk direkrut dan dipekerjakan.

Hal ini dengan asumsi bahwa mereka memiliki kemampuan yang lebih baik dalam beradaptasi dengan perubahan.

Kondisi ini kemudian menciptakan lingkungan yang membuat pekerja lebih tua menjadi merasa terpinggirkan.

2. Kurangnya kesadaran dan pendidikan

Banyak orang tidak menyadari bahwa pandangan mereka terhadap usia dapat mengandung unsur diskriminasi.

Pentingnya pendidikan mengenai dampak dari ageisme masih sangat diperlukan untuk mengubah perspektif ini.

Dampak ageisme sangat beragam dan dapat memengaruhi kesehatan mental serta fisik seseorang.

Penelitian menunjukkan bahwa diskriminasi usia dapat mengakibatkan isolasi sosial, depresi, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. 

Selain itu, ageisme juga memiliki dampak pada ekonomi,, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Dengan memahami dan melawan ageisme, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil di berbagai aspek.

Setiap individu berhak dihargai berdasarkan kemampuan dan kontribusinya, bukan hanya berdasarkan usia.

Editor : Khasan Rochmad





Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.