KOTA MADIUN - Di Kabupaten Magetan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi harapan baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak sekolah. Program yang diadopsi dari kebijakan nasional ini tidak sekadar memberikan makanan sehat, tetapi juga menghadirkan energi dan semangat baru di ruang-ruang kelas.
Di SD Negeri Banyudono 2, program MBG dijalankan dengan penuh antusias. Setiap pagi, kendaraan khusus datang membawa nasi, lauk, buah, dan menu bergizi sesuai standar yang telah ditetapkan. Anak-anak menyambut dengan senyum gembira — bukan hanya karena perut yang kenyang, tetapi karena mereka merasa diperhatikan dan dimotivasi untuk belajar lebih giat.
Guru SD Banyudono 2, Feni Wahyu, mengungkapkan bahwa perubahan positif terlihat jelas sejak MBG diterapkan.
“Makan bergizi bukan sekadar urusan kenyang. Gizi yang cukup meningkatkan energi, konsentrasi, dan kemampuan berpikir anak-anak. Kami bisa melihat perbedaan nyata di kelas,” ujarnya.
Baca Juga : 5 Rekomendasi Menu Berbuka Puasa, Lezat dan Sehat untuk Tubuh
Hal senada dirasakan para siswa. Azizah Desvita Laraswati dan Arjuna Yusro Muryawan mengaku lebih semangat belajar setelah mengikuti program MBG. Mereka merasa tubuh lebih kuat dan tidak mudah lelah saat pelajaran berlangsung.
Sebagai kepala daerah, Bupati Magetan Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd., menegaskan bahwa MBG bukan hanya program sosial, melainkan strategi pembangunan sumber daya manusia (SDM) jangka panjang.
“Dampaknya tidak hanya dirasakan di perut anak-anak, tetapi juga di otak mereka — di kelas. Dengan gizi yang cukup, semangat belajar meningkat dan tingkat kehadiran di sekolah lebih baik,” tegasnya.
Baca Juga : 7 Cara Mudah dan Sehat untuk Menaikkan Berat Badan, Salah Satunya Pola Makan!
Program MBG di Magetan tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal. Petani, koperasi, hingga penyedia pangan ikut merasakan manfaat dari stabilnya permintaan bahan makanan bergizi.
Meski demikian, program ini masih menghadapi sejumlah tantangan — mulai dari ketersediaan dana, logistik distribusi, hingga pengawasan kualitas gizi. Namun dengan kerja sama lintas sektor, pemerintah berkomitmen menjaga keberlanjutan MBG agar manfaatnya semakin luas.
Program MBG di SD Banyudono 2 membuktikan bahwa kebijakan publik yang berpihak pada anak-anak bisa menciptakan perubahan besar. Dengan perut yang terisi dan gizi yang cukup, anak-anak Magetan kini memiliki kesempatan lebih besar untuk tumbuh, belajar, dan berprestasi.
Baca Juga : Diet Sehat: Menu Makanan Defisit Kalori untuk Menurunkan Berat Badan
Ini bukan hanya tentang makan — ini tentang masa depan.
Editor : JTV Madiun




















