KEDIRI - Bencana alam kembali menerjang wilayah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Tanah longsor dan banjir bandang yang dipicu oleh curah hujan tinggi menyebabkan kerusakan parah di beberapa desa dan mengakibatkan seorang warga lanjut usia dilaporkan hilang.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri mencatat, sedikitnya 24 rumah di Desa Petungroto mengalami kerusakan akibat tanah longsor. Selain itu, dua rumah di Desa Pamongan juga dilaporkan rusak. Longsor turut menutup akses jalan di Desa Ngetrep, sementara di Desa Blimbing, dua rumah terdampak banjir bandang.
Tragedi ini menjadi semakin memilukan dengan hilangnya seorang warga lansia bernama Mbah Tekad. Korban diduga terseret derasnya arus Sungai Bruni yang meluap akibat hujan deras. Hingga hari Keenam (22/5), tim Basarnas Trenggalek bersama relawan dan BPBD masih melakukan pencarian yang diperluas hingga ke aliran Sungai Brantas dan Bendungan Waru Turi.
“Proses pencarian korban tidak hanya difokuskan di sekitar rumah dan sungai kecil dekat lokasi, namun sudah meluas ke daerah aliran sungai yang lebih besar. Kami berupaya maksimal,” Ungkap Candra, Komandan regu Pencarian Basarnas.
Baca Juga : Pengamat Transportasi Berharap Pemerintah Serius Mendukung Bandara Dhoho
Wilayah Kecamatan Mojo diketahui sebagai salah satu kawasan dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi. BPBD sebelumnya telah memetakan sejumlah titik rawan di desa-desa seperti Petungroto, Pamongan, Ngetrep, dan Blimbing. Namun, kondisi geografis perbukitan dan curah hujan ekstrem membuat upaya mitigasi menghadapi tantangan besar.
Pemerintah Kabupaten Kediri bersama BPBD saat ini tengah melakukan penanganan darurat, termasuk menyalurkan bantuan logistik dan menyediakan tempat pengungsian bagi warga terdampak. Petugas juga dikerahkan untuk membuka kembali akses jalan yang tertutup material longsor.
Baca Juga : Banjir Bandang Terjang Mojo Kediri, 1 Warga dan 11 Kambing Hilang
Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari petugas di lapangan, terutama mengingat potensi bencana susulan masih tinggi. Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap Mbah Tekad masih terus berlangsung. (Trias M.A.)
Editor : JTV Kediri