SUMENEP - Setiap Minggu, Sumenep, Madura, menjadi tuan rumah bagi LEBUR RAKYAT (Lelang atau Bursa Rakyat), sebuah acara yang tidak hanya menawarkan transaksi barang antik, tetapi juga berfungsi sebagai ruang edukasi bagi masyarakat tentang budaya lokal.
LEBUR RAKYAT, yang digelar rutin setiap malam Selasa oleh komunitas pecinta budaya dan kolektor barang antik di Toko Kona, Sumenep, kini menjadi acara ikonik yang mempertemukan berbagai kalangan.
Acara ini menawarkan kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan para ahli dan kolektor barang-barang yang memiliki nilai sejarah tinggi, dari keris tradisional hingga batu akik dengan kandungan mineral yang unik.
LEBUR RAKYAT bukan sekadar bursa barang antik, tetapi juga sebuah ruang edukasi yang memperkenalkan masyarakat pada pelestarian budaya.
Para pelestari keris, biasanya memberikan wawasan tentang makna simbolis dan sejarah di balik setiap pusaka yang mereka bawa.
Begitu pula dengan penggemar batu akik yang berbagi pengetahuan tentang keistimewaan batu akik, dari warna dan tekstur hingga kandungan mineral yang terkandung di dalamnya.
Dedi, seorang peserta lelang dan pelesetari barang unik asal Sumenep, menjelaskan bahwa dalam proses transaksi ada istilah "Tok-Kotok" yaitu bisik-bisik yang dimaksudkan untuk menukar barang yang dimiliki dengan barang pemilik lain, namun dengan nilai yang sama.
"Kalau dalam transaksi disini ada istilah "Tok-Kotok", jadi transaksi bukan menggunakan uang tapi barter barang, tapi nilainya harus sama," ujarnya, Senin (4/11/2024).
Acara ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari kolektor keris yang membawa pusaka-pusaka bersejarah hingga penjual barang antik yang usianya bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan tahun.
"Saya melihat acara ini sebagai bentuk pelestarian budaya, karena melalui LEBUR RAKYAT kita bisa mengenal lebih dalam mengenai nilai dan sejarah barang-barang antik ini," tambah Dedi.
Dengan dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah, LEBUR RAKYAT diharapkan dapat menjadi acara ikonik yang tidak hanya melestarikan budaya lokal tetapi juga mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Sumenep, sekaligus memberikan kontribusi terhadap kemajuan UMKM lokal.(Wildan Lipu Prasasti/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe