KOTA MALANG - Dalam upaya mencetak generasi muda yang sehat dan kuat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu terus menggalakkan program Sekolah Bebas Anemia. Melalui kegiatan Aksi Bergizi yang digelar di MAN Kota Batu, Jumat (31/10/2025), Dinkes kembali menunjukkan komitmennya untuk menekan angka anemia di kalangan pelajar, terutama remaja putri yang rentan mengalami kekurangan zat besi.
Kegiatan ini diikuti ratusan siswa dengan antusias. Sejak pagi, para peserta mengikuti berbagai kegiatan seperti senam bersama, edukasi gizi, hingga pembagian tablet tambah darah (Fe). Namun lebih dari itu, kegiatan ini membawa pesan besar bahwa menjaga kesehatan remaja berarti menjaga masa depan bangsa.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Batu, Hasanatul Mardiyah, menjelaskan panjang lebar mengenai makna dan urgensi program ini. Menurutnya, Aksi Bergizi bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari strategi berkelanjutan untuk membangun kebiasaan sehat di kalangan pelajar.
“Kegiatan ini kami rancang untuk mengubah pola pikir remaja agar peduli pada kesehatannya sendiri. Tablet tambah darah bukan obat, tapi suplemen penting yang dibutuhkan tubuh, terutama bagi remaja putri yang setiap bulannya kehilangan zat besi melalui menstruasi. Kalau dibiarkan, anemia bisa menghambat konsentrasi belajar, menurunkan daya tahan tubuh, bahkan berdampak pada masa depan mereka saat menjadi ibu nanti,” jelas Hasanatul.

Ia menekankan bahwa remaja putri adalah titik penting dalam siklus kehidupan. Kesehatan mereka hari ini menentukan kualitas generasi yang akan lahir di masa depan.
“Remaja putri adalah calon ibu. Kalau mereka sehat, mereka akan melahirkan anak-anak yang juga sehat. Itulah mengapa kami sangat serius dengan program Sekolah Bebas Anemia ini. Ini bukan hanya soal angka, tapi soal generasi. Bagaimana kita menyiapkan penerus bangsa yang bebas stunting dan kuat secara fisik maupun mental,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hasanatul menjelaskan bahwa pelaksanaan program dilakukan dengan strategi bertahap dan kolaboratif. Dinkes tidak hanya membagikan tablet Fe, tetapi juga menggandeng berbagai pihak dari lintas sektor, seperti Dinas Pendidikan, pihak sekolah, serta organisasi masyarakat.
“Kami membangun sistem. Ada edukasi kepada siswa, advokasi kepada kepala sekolah dan guru, serta pelibatan kader kesehatan remaja. Kader ini nantinya akan menjadi duta kesehatan di sekolah masing-masing, yang bisa mengingatkan teman-temannya untuk minum tablet tambah darah, menjaga pola makan bergizi, dan aktif bergerak. Kami ingin budaya sehat itu tumbuh dari dalam sekolah, bukan sekadar datang dari luar,” tambahnya.

Hasanatul juga menyampaikan bahwa Dinkes terus melakukan pemantauan terhadap sekolah-sekolah yang telah menjalankan program ini. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa pembiasaan minum tablet Fe benar-benar berjalan efektif dan tidak berhenti hanya di kegiatan simbolis.
“Kami tidak ingin ini jadi program musiman. Setiap sekolah yang sudah kami bina akan kami pantau secara berkala. Kami ingin memastikan para siswa benar-benar paham mengapa mereka harus minum tablet tambah darah, bukan karena disuruh, tapi karena mereka sadar pentingnya,” ujarnya.
Sementara itu, dari pihak sekolah, Erna Setyowati, Wakil Kepala Bidang Humas MAN Kota Batu, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas inisiatif Dinkes tersebut. Ia menilai kegiatan seperti ini memberikan dampak nyata bagi siswa, terutama dalam membangun kesadaran hidup sehat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Kesehatan. Edukasi yang diberikan hari ini membuka wawasan para siswa, terutama siswi kami. Banyak yang baru tahu bahwa anemia itu bisa memengaruhi semangat belajar, bahkan prestasi. Setelah kegiatan ini, kami akan terus mengingatkan siswa untuk menjaga pola makan dan tidak melewatkan konsumsi tablet tambah darah,” ujar Erna.
Ia juga menambahkan bahwa MAN Kota Batu siap menjadi sekolah percontohan untuk pelaksanaan program Sekolah Bebas Anemia.
“Kami akan dukung penuh. Kami ingin MAN Batu menjadi lingkungan yang tidak hanya mencetak siswa berprestasi, tapi juga sehat dan kuat secara fisik. Karena kami yakin, masa depan bangsa dimulai dari sekolah yang sehat,” pungkasnya.
Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan sekolah, Dinas Kesehatan Kota Batu optimistis gerakan Sekolah Bebas Anemia akan terus berkembang. Lebih dari sekadar kampanye kesehatan, program ini menjadi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi muda yang sehat, tangguh, dan siap membawa Kota Batu menuju masa depan bebas anemia dan bebas stunting. (ADV/Rafli Firmansyah)
Editor : JTV Malang



















