SURABAYA - Komisi E DPRD Jawa Timur menyambut positif pendirian Sekolah Rakyat, sebuah sekolah berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Jawa Timur. Anggota Komisi E, Dr. H. Rasiyo, M.Si, menilai inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini sangat baik," ujar Rasiyo dalam wawancara. "Selama ini, anak-anak miskin kesulitan mengakses pendidikan di sekolah negeri, apalagi di sekolah swasta yang biayanya tinggi. Dengan adanya Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga kurang mampu akan mendapatkan pendidikan yang layak dalam lingkungan asrama."
Sekolah Rakyat , yang berkonsep boarding school, akan sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah. Dengan demikian, anak-anak dari keluarga miskin dan rentan miskin dapat menuntut ilmu tanpa khawatir soal biaya. Legislator dari Partai Demokrat ini optimistis bahwa dengan adanya Sekolah Rakyat di berbagai daerah, angka kemiskinan di Jawa Timur dapat berkurang secara signifikan.
"Untuk menyukseskan program ini, dibutuhkan kerjasama yang erat antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," tambah Rasiyo, yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim. "Dukungan anggaran dan koordinasi yang baik sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional Sekolah Rakyat."
Namun, tantangan besar juga harus dihadapi. Sekolah Rakyat membutuhkan lahan yang cukup luas, sekitar lima hektar per sekolah, untuk menampung siswa SD, SMP, dan SMA. Komisi E DPRD Jatim berencana segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memastikan ketersediaan anggaran dan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat.
"Kami akan segera menanyakan kepada Pemerintah Provinsi Jatim, apakah program ini sudah dianggarkan atau belum," pungkas Rasiyo. Harapannya, Sekolah Rakyat akan menjadi solusi nyata bagi anak-anak miskin di Jawa Timur untuk meraih masa depan yang lebih cerah.
Editor : A. Ramadhan