SURABAYA - Seorang kolektor berdarah Tionghoa asal Surabaya, KRA. Rivo Cahyono Setyonegoro, berhasil mengubah paradigma keris dari benda mistis yang menakutkan menjadi simbol perjuangan.
Melalui kanal YouTube Ethnic Indonesia, ia menghadirkan konten yang menarik dan informatif sehingga memikat generasi muda. Baginya, keris bukan sekadar benda pusaka, tetapi simbol sejarah perjuangan, identitas budaya, sekaligus investasi bernilai tinggi.
“Kita harus mengembalikan citra keris pada nilai yang benar, luhur, bersejarah, dan membanggakan,” tegasnya.
Sejak terjun ke dunia perkerisan pada 2016, Rivo telah memiliki lebih dari 1.000 keris dari berbagai era, bahkan ada yang berasal dari abad ke-9. Nilainya pun tak main-main, mulai ratusan ribu hingga miliaran rupiah.
Baca Juga : Keris Presiden Prabowo Dipamerkan di Balai Pemuda Surabaya
Tak hanya melalui konten digital, Rivo juga mewujudkan visinya dalam bentuk nyata dengan mendirikan Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi, yang memberikan beasiswa bagi calon empu muda ISI Surakarta dan bantuan sosial kepada masyarakat. Ia juga menggagas Koperasi Ethnic Indonesia Sejahtera yang memberikan dukungan permodalan kepada UMKM berbasis budaya.
Atas dedikasinya, Rivo menerima gelar kehormatan Kanjeng Raden Arya (KRA) dari Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, Keraton Surakarta Hadiningrat. Ia juga mendapat apresiasi dari Presiden Prabowo Subianto, yang menyampaikan kebanggaannya atas kiprah Rivo sebagai keturunan Tionghoa yang melestarikan budaya Nusantara dan meminta Rivo untuk terus melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia ini.
Sementara itu, Kolonel (Mar) Sunardi Suryo Kusumo, penasehat Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi, menyampaikan dukungannya agar Rivo mendirikan museum keris di Jawa Timur. Ia juga mendorong pemerintah menerbitkan buku budaya Nusantara untuk memperkenalkan nilai pusaka kepada pelajar di seluruh Indonesia.
“Pusaka bukan sekadar senjata, tetapi sarat pesan moral dan nilai luhur. Inilah yang harus diwariskan kepada generasi penerus,” ujarnya.
Melalui dedikasi dan inovasinya, Rivo berhasil menghidupkan kembali semangat generasi muda untuk mencintai pusaka Nusantara, membawanya keluar dari bayang-bayang mistis menuju era investasi dan kebanggaan budaya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi