SURABAYA - Bakal calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan Rektor Universitas Al Azhar Mesir yang juga sekaligus Wakil Ketua Ikatan Alumni Al Azhar, Prof Dr Salama Gomaa Daud, di Surabaya, Sabtu (14/9/2024) malam.
Dalam pertemuan itu, Rektor Al Azhar Mesir turut didampingi Prof. Dr. Abbas Shouman yang merupakan Sekjen Dewan Ulama Senior Al Azhar dan Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Internasional, juga Mr Wael Mahmoud Elsaed Bekheit Wakil yang merupakan Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Mesir.
Sedangkan Khofifah tampak didampingi Pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Ummah Kiai Asep Syaifuddin Chalim, Ketua LPPD Jatim Prof Halim Soebahar dan juga Sekjend IKA Al Azhar Indonesia Dr Muhlis Hanafi.
Dalam pertemuan itu, keduanya mereka membahas potensi kerjasama di berbagai bidang yang bisa dijalin antara Jawa Timur dan juga Universitas Al Azhar. Terutama kaitan pendidikan untuk memasifkan pemahaman moderasi dan juga gerakan deradikalisasi sejak usia dini.
Baca Juga : Khofifah Indar Parawansa: Muhammadiyah Adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
“Kami tadi membahas banyak hal terkait potensi kerjasama yang bisa kita bangun antara Al Azhar dengan Jawa Timur dan Bu Khofifah. Terkait banyak hal ya, terkait beasiswa, terkait pelatihan-pelatihan, yang bisa kita kerjasamakan,” tegas Rektor Universitas Al Azhar Mesir sekaligus Wakil Ketua Ikatan Alumni Al Azhar, Prof Dr Salama Gomaa Daud pada media usai pertemuan.
“Dan kami tadi juga sudah sepakat untuk melanjutkan kerjasama-kerjasama di berbagai bidang tersebut,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, di bawah kepemimpinan Khofifah setiap tahunnya Pemprov Jawa Timur mengirimkan 30 orang mahasiswa ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Baca Juga : Hadiri Milad Al Irsyad Al Islamiyyah, Khofifah Didoakan Kembali Pimpin Jawa Timur
Mereka adalah para guru diniyah, santri dari Jatim yang telah diseleksi ketat untuk mendapatkan kuliah gratis ke Azhar dengan beasiswa dari Pemprov Jatim. Memasuki tahun ke empat, jumlah mahasiswa yang dikirim ke Al Azhar Kairo terus bertambah menjadi 33 orang.
Hingga saat ini, Khofifah pun terus berupaya untuk bagaimana bisa menambah jumlah mahasiswa yang bisa berkuliah di Azhar sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM di Jatim.
“Kalau soal kuota penerima beasiswa Al Azhar biasanya sudah ditentukan oleh pemerintah untuk kemudian jumlah kuotanya dibagi masing-masing daerahnya. Tapi kami terbuka untuk siapa saja untuk bisa menimba ilmu di Al Azhar,” jelas Prof Dr Salama Gomaa Daud.
Baca Juga : Khofifah Beri Motivasi Pekerja MPS Prigen Jadi Perempuan Sukses
Bahkan ia pun menyampaikan kesannya usai pertemuan dengan Khofifah malam ini. Menurutnya Khofifah adalah sosok pemimpin perempuan yang luar biasa dan tidak perlu diragukan lagi.
“Beliau pemimpin luar biasa, tidak perlu diragukan lagi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga menambahkan bahwa diskusi malam ini pun banyak membahas terkait konsen Al Azhar dalam menyebarkan paham moderasi dan juga deradikalisasi. Yang mana mereka ingin kerjasama penyebaran paham ini turut dikerjasamakan dengan Indonesia dan Jawa Timur.
Baca Juga : Sambangi Pasar Sukodono, Khofifah Naik Delman hingga Borong Jajanan Mochi
“Beliau menyampaikan bahwa mereka ingin menjalin kerjasama menyebarkan paham moderasi, deradikalisasi, dan antiterorisme pada anak-anak. Tadi bahkan mereka membawa contohnya dalam bentuk majalah dan komik. Sangat menarik,” kata Khofifah.
Disampaikan Khofifah, terkait hal ini, Al Azhar sudah banyak bekerjasama dengan beberapa negara. Tidak hanya dengan lembaga pemerintah, tapi dengan lembaga non pemerintahan. Untuk wilayah ASEAN mereka sudah bekerjasama dengan Malaysia.
“Kita tahu memang Al Azhar berkomitmen kuat untuk menyebarkan moderasi. Maka kalau menurut saya akan sangat strategis jika ini dikomunikasikan langsung dengan pemerintah pusat,” ujar wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Baca Juga : Sambangi PT Mustikatama Group Lumajang, Khofifah Siap Genjot Ekspor Non Migas Jatim
“Bahkan saya tadi sampaikan, lebih baik menunggu Kementerian baru. Program ini bisa disinergikan dengan kementerian pemberdayaan perempuan agar lebih efektif karena mereka menangani terkait perempuan dan anak yang dimulainya sejak usia dini,” pungkasnya.(*)
Editor : M Fakhrurrozi